Mohon tunggu...
Muhamad Husnul Iman
Muhamad Husnul Iman Mohon Tunggu... Penulis - jangan bersedih , bergembiralah

Menulislah dengan bergembira

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tukang sol dan hujan berkah

26 Januari 2021   02:39 Diperbarui: 26 Januari 2021   02:45 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                       Sambil menikmati kopi dan irama hujan yang terdengar merdu,Udin yang selama ini bekerja sebagai sol sepatu masih menikmati hidupnya dengan berkelana di dunia nyata. Meski terkadang ada saja pikiran dalam benaknya untuk berhenti menjadi tukang sol,akan tetapi cara pandang itu masih saja terkalahkan oleh akal sehatnya ia masih saja meneguhkan hatinya dan berpikir lebih luas lagi,bahwa segala pekerjaan apapun itu hanyalah sekedar mata pencaharian. 

                     Dia tidak peduli mau apapun itu pekerjaan yang penting halal dan berkah untuk mengasihi nafkah bagi keluarganya. Sambil menunggu hujan reda Udin masih saja menggerakkan telunjuknya seraya membacakan sholawat kepada nabi Muhammad Saw. Udin memang dikenal di masyarakatnya sebagai seorang yang rajin ibadahnya dia juga dikenal sebagai seorang yang tak pernah lelah mencari nafkah.

                  "Alhamdulillah pak hujannya sudah reda" kata pemuda yang menemani Udin disaat itu.

"iya a Alhamdulillah saya bisa meneruskan perjalanan saya" jawab Udin sambil tersenyum.

"oh emang mau berjalan kemana pak?" Tanya pemuda itu sambil menyalakan rokoknya.

"Ya melanjutkan mencari nafkah a, saya kan punya keluarga di rumah" jawab Udin sambil tersenyum.

"Oh nggih..nggih pak, tapi saya ingin bertanya kepada bapak, bolehkah pak? Hehe.." seru pemuda itu sambil mematikan kuntung rokoknya.

Sambil tersenyum Udinpun menjawab "bertanya apa a? Apakah Ada yang salah dengan bapak?,hehe"

"Gini pak saya dari tadi memperhatikan bapak, nampaknya bapak tidak ada raut wajah yang menampakkan kecemasan, kekhawatiran dan kecapean, punten saja nih pak ..sedangkan pekerjaan bapak saat ini menjadi tukang sol sepatu, jelas itu pekerjaan yang tak mudah untuk mendapatkan uang,di tambah cuaca yang tidak mendukung begini, tapi raut wajah bapak malah sebaliknya, terlihat berseri-seri dan ceria,kaya tidak punya masalah gtu.." tanya pemuda itu,

"Hehe .. jadi begini a,saya pernah mendengarkan ceramah dari Gus baha, seorang ulama yang berkharismatik itu, bahwa yang namanya mencari nafkah itu wajib.apapun pekerjaanmu itu, loh ini hanya sebatas pekerjaan Dunia. Jikalau memang saya meninggal dalam keadaan sedang mencari nafkah buat keluarga itu juga sudah termasuk jihad, makanya dari itu daripada saya meninggal dalam keadaan sedang bermaksiat, lebih baik saya meninggal dalam keadaan sedang mencari nafkah..hehe" jawab Udin sambil tersenyum pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun