3. Uji Coba Tak Sengaja
Seminggu kemudian, kabar tentang daun belimbing itu menyebar ke tetangga. Seorang tetangga bernama Bu Murni datang dengan anaknya yang demam tinggi.
"Pak Harun, saya dengar daun di halaman Bapak bisa nyembuhin sakit? Anak saya sudah tiga hari panas," ujarnya penuh harap.
Harun sempat ragu. Ia bukan tabib, apalagi dokter. Tapi hatinya tergerak melihat anak kecil yang menggigil di pelukan ibunya. Ia memetik beberapa daun, mencucinya, lalu merebusnya.
"Minumkan airnya sedikit saja, Bu. Kita lihat bagaimana reaksinya."
Keesokan harinya, Bu Murni datang lagi dengan wajah gembira.
"Pak Harun, panas anak saya turun! Dia sudah bisa makan lagi!"
Rudi yang melihat kejadian itu mulai berpikir ulang. Ia bekerja di laboratorium farmasi kecil di kota dan punya akses terhadap peralatan dasar analisis kimia. Ia pun membawa beberapa lembar daun belimbing ke kantornya.
Di bawah mikroskop, ia menemukan sesuatu yang mengejutkan --- struktur serat daun itu mengandung zat yang belum pernah ia lihat: semacam senyawa hijau kristalin yang memantulkan cahaya dalam spektrum aneh.
Ia mencatat hasilnya:
"Kandungan fotosintetik daun belimbing ini menunjukkan adanya enzim yang bereaksi dengan protein tubuh manusia, mempercepat regenerasi sel. Reaksi ini mirip tapi jauh lebih cepat daripada efek vitamin C dan antioksidan biasa."
Rudi langsung teringat pada mertuanya.
"Benar dugaan Ayah," gumamnya. "Daun ini bukan daun biasa."
4. Antara Keajaiban dan Ketakutan
Seiring waktu, semakin banyak warga desa yang datang meminta daun dari pohon Harun. Mereka datang dengan berbagai keluhan: sakit kepala, luka bakar, bahkan tekanan darah tinggi. Anehnya, hampir semua yang mencoba air rebusan daun itu menunjukkan perbaikan cepat.
Namun Harun mulai gelisah. "Rudi, apa ini tidak berbahaya? Bagaimana kalau ada efek samping?"
Rudi menjawab, "Belum ada tanda negatif, Yah. Tapi saya curiga senyawa ini bersifat aktif hanya di daun dari pohon di halaman kita."
"Kenapa begitu?"
"Karena saya sudah coba bandingkan dengan daun belimbing lain di rumah tetangga. Hasilnya biasa saja."
Kegelisahan Harun bertambah ketika datang dua orang asing berpakaian rapi dari kota. Mereka memperkenalkan diri sebagai peneliti dari sebuah perusahaan farmasi besar.
"Bapak Harun, kami mendengar ada pohon belimbing dengan khasiat luar biasa. Bolehkah kami mengambil beberapa sampel untuk penelitian?"
Harun menatap mereka penuh curiga. "Penelitian untuk siapa?"
"Tentu untuk kepentingan umat manusia," jawab salah satu dengan senyum lebar. Tapi di balik mata mereka, Harun melihat ambisi.