Mohon tunggu...
muhalbirsaggr
muhalbirsaggr Mohon Tunggu... Guru sekaligus Operator/telah menulis Buku Antologi Jejak Pena dan Lukisan Rasa

Saat ini giat Menulis/orangnya pendiam-pekerja keras/konten favorit aku adalah Karya Fiksi/Non Fiksi, Inovasi pendidikan, Puisi serta perjalanan wisata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Balik Pilar Masjid Al-Ikhlas Masagenae

12 Juli 2025   12:26 Diperbarui: 12 Juli 2025   12:28 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelataran Masjid Al-Ikhlas Masagenae di Pantai Biru (M.2025)

Di Balik Pilar Masjid Al-Ikhlas Pantai Biru Masagenae(Liburan Sekolah dalam Harmoni Laut dan Iman)
Karya: Muhalbir

Langit Juli membuka tirai liburan sekolah,
Pantai Masagenae menyambut tamu dari utara hingga selatan,
suara tawa berlarian menyatu dengan desiran ombak,
menyemai kisah dalam pasir dan langkah anak-anak riang.

Di bawah kazebo kecil beratap seng berderit,
remaja menyanyi dengan mic ditangan,
lagu cinta, lagu rindu, lagu kampung halaman,
menjadi irama latar bagi laut yang tak pernah bosan.

Anak-anak menaiki perahu bebek warna-warni,
mengayuh harapan sambil sesekali terjatuh tertawa,
sementara yang lain membangun benteng dari pasir,
berlomba menaklukkan gelombang kecil yang nakal.

Penjual keliling lewat membawa rasa:
es krim kelapa, kacang rebus, dan kerupuk ikan,
suara mereka bersahut-sahutan seperti seruan pasar,
namun penuh senyum, bukan sekadar jualan, tapi silaturahmi.

Tiba-tiba azan Dhuhur memecah gemuruh siang,
dari menara Masjid Al-Ikhlas yang setia mengingatkan,
satu per satu, gelak tawa berhenti, musik dihentikan,
langkah kaki perlahan berbelok menuju rumah Allah.

Pasir disapu dari kaki, senyum disimpan sejenak,
perahu ditambat, jualan ditinggal sementara,
masing-masing datang mengisi shaf yang teduh,
di bawah langit yang menyaksikan ketaatan di tengah wisata.

Di balik pilar masjid yang bersandar pada waktu,
berkumpul mereka yang sadar akan arah,
menjadikan liburan bukan sekadar hiburan,
tetapi perjalanan kecil menuju kedamaian dan berkah.

Setelah salam terakhir dilafazkan bersama,
pantai hidup kembali --- tapi lebih lembut nadanya,
karena di Masagenae, liburan bukan hanya cerita indah,
tapi juga tentang sujud yang menyentuh jiwa.

Makassar, 16 Muharam 1447 H

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun