Sia-sia memplototi anugerah, sesal membeku
Nista kala merangkak pucat ke tepian senjaÂ
Kukuh mengais hari membimbing tanyaÂ
Generasi mengeja kembali aksara takdirÂ
Bungkam saat merak mengepak angkuh
Terlena sampai bintik-bintik sayapnya menghantui mimpi
Dan burung-burung lain tunggu giliranÂ
Hingga ajal melindas keraguanÂ
Memaksa tobat menyatu kisah sempurna
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!