Mohon tunggu...
M. Galang Pratama
M. Galang Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Buku dan buku

Penulis peristiwa. Tinggal di http://www.emjipi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Merahnya Gerhana

30 Januari 2018   09:41 Diperbarui: 30 Januari 2018   17:43 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gerhana, membikin wajahmu memerah, sempurna. Sedang aku menghitam, kelam.

Bulan adalah bibirmu yang malu malu

Matahari adalah bola matamu yang sayu

dan Bumi seumpama hidung mungilmu yang tampak curiga ketika di dekatku.

Bibir, bola mata dan hidungmu saling tarik menarik, membuatku semakin tak memahamimu. Tapi kini kau tak di sini.

Membahasakan kode yang kauberi bagai menerjemahkan tulisan Arab Gundul, aksara tanpa baris, sedang kitab kuning kakek di kampung belum pernah kusentuh apalagi kutamatkan.

Gejala ini membikinku makin gelisah kala wajahmu jadi gerhana lebih dari sekadar purnama.

Seolah kau suruh aku baca 152 buku dalam 150 detik tanpa jeda -Ada tiga buku yang mesti kulahap dalam satu detik- Kau membikinku makin tak waras, hari ini hingga 19 tahun mendatang.

Makassar, 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun