Mohon tunggu...
Mugiyem
Mugiyem Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

Saya adalah seorang pengajar di salah satu sekolah dasar negeri di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Praktik Baik Menggunakan Metode Star Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa

3 Oktober 2022   22:03 Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:02 1339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Fase 4 : Menyajikan hasil karya (Dokpri)

Bagaimana situasi yang ada?

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Dalam proses belajar mengajar di sekolah merupakan interaksi timbal balik antara guru dan siswa  dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di terapkan. Guru SD Negeri Kedungwaduk 4 dalam proses pembelajaran matematika ,Operasi Hitung Campur Bilangan Cacah biasanya belum menggunakan model dan  media pembelajaran yang tepat dan menarik

kondisi ini terlihat seperti :

  • Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru dan sering ngobrol bersama temannya pada saat pembelajaran
  • Siswa kurang paham dengan penjelasan guru,tanpa adanya media pendukung
  • Siswa belum menguasai konsep operasi hitung campur bilangan cacah
  • Nilai siswa terbukti rendah atau di bawah KKM
  • Takut atau tidak berani mengungkapkan pendapatnya
  • Acuh tak acuh dan ingin cepat istirahat atau ingin cepat pulang

      Berdasarkan kondisi di atas, guru timbul kinerja untuk mengadakan perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan ‘‘Model Problem Based Learning berbantuan PPT Interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa  pada operasi hitung campur bilangan cacah untuk kelas VI SD Negeri Kedungwaduk 4 tahun pelajaran 2022/2023”

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?

Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dengan berbasis TPACK, dalam implementasi Kurikulum 2013,model pembelajaran yang di sarankan  adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning/PBL.

PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL peserta didik dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual).

Peran dan tanggungjawab

Peran dan tanggungjawab saya sebagai seorang guru adalah saya harus bisa menjadi guru yang mempesona bagi siswa.

Ketika menemukan masalah dalam pembelajaran, maka saya harus berupaya untuk menyelesaikannya masalah tersebut dengan mencari solusi alternatif terhadap permasalahan yang dihadapi. Saya juga harus dapat merancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan minat belajar siswa

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

  • Ketika guru mencari literatur yang sesuai dengan penyebab masalah yang teridentifikasi dan literatur penentu solusi dari masalah yang teridentifikasi,di situ guru betul-betul kerja ekstra, menguras tenaga dan pikiran,karena harus mencari beberapa referensi supaya mendapatkan hasil yang tepat,dan akhirnya mendapatkan penentu solusi yaitu dengan menggunakan model PBL dengan berbantuan PPT Interaktif ,dimana dalam pelaksanaan PBL,masih mengalami banyak tantangan,seperti
    • Siswa  belum terbiasa, sehingga pembelajaran masih terasa kaku
    • Siswa  masih terlihat malu dan takut dalam menyampaikan gagasan, menanggapi dan bertanya kepada teman maupun guru sehingga terlihat kurang aktif dalam proses pembelajaran
  • Guru dalam membuat perangkat pembelajaran serta desain pembelajaran juga cukup menguras waktu dan tenaga,karena kurang paham dengan sintak PBL,yang selama ini belum terbiasa di laksanakan
  • Guru belum mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran sebagai pendukung pelaksanaan aksi.

Siapa saja yang terlibat?

  • Guru terlibat langsung secara penuh dalam proses pembelajaran dari perencanaan ,proses kegiatan sampai ke evaluasi dan penilaian
  • Siswa juga harus berperan aktif
  • Peran Literatur, Kepala Sekolah dan teman sejawat

Apa langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut?

Langkah-langkah yang di lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut

  • Guru mengidentifikasi masalah yang ada di kelasnya
  • Guru mengeksplor penyebab masalah
  • Guru mencari literatur, mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat,untuk mendapatkan penentu masalah yaitu” Siswa belum menguasai konsep operasi hitung campur bilangan cacah
  • Guru mencari literatur,mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan teman sejawat,untuk  mendapatkan  penentu  solusi dari penentu masalah yaitu “ Model Problem Based Learning dengan berbantuan PPT Interaktif dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung campur bilangan cacah

Strategi apa yang digunakan ?

Model Problem Based Learning, dengan berbantuan   PPT Interaktif,dapat meningkatkan pemahaman siswa pada operasi hitung campur bilangan cacah

Prosesnya sebagai berikut :

Setelah melakukan langkah-langkah poin 1 sampai 4 di atas,guru membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar, media pembelajaran,LKPD, dan instrumen penilaian dengan rincian sebagai berikut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun