Adanya tradisi ini belum sepenuhnya diakui oleh masyarakat pada umumnya sehingga tradisi ini dilakukan hanya sebatas anggota paguyuban yang telah mengetahui tujuan dari tradisi ini. Tradisi ini diikuti oleh kurang lebih empat puluh orang yang terdiri dari pemuda dan orang dewasa dan hanya sekitar sepuluh orang yang memiliki kesungguhan. Mereka berasal dari berbagai kampong di Yogyakarta yang mempunyai kepercayaan yang sama. Dalam menjalankan tradisi ini mereka tidak menginginkan ilmu kebal dan sejenisnya atau kekayaan tetapi hanyalah rasa untuk melestarikan tradisi yang ada dalam kebudayaan Jawa.
Selanjutnya adalah penyalahgunaan sendang serta kendala yang dihadapi. Permasalahan yang ditimbulkan sebagian masyarakat adalah pembuangan sampah sembarangan di sekitar sendang, selain itu tempat untuk berpacaran, tempat untuk bolos, tempat untuk pelajar yang merokok dan lain-lain. Perlu disadari bahwa sendang memiliki manfaat apabila di rawat dengan baik. Selain itu perlu perhatian dari warga sekitar untuk menjaga keamanan di sekitar sendang. Selain itu sendang ini berada di tanah warga sehingga suatu saat akan dihilangkan sesuai dengan keinginan pemilik tanah.
Untuk perawatan sendang mereka menyesuaikan. Jika sendang kotor atau perlu diperbaiki maka anggota paguyuban bergotong royong untuk membersihkan atau memperbaiki kerusakan. Tidak ada jadwal khusus bagi para anggotanya, partisipasi masyarakat dalam merawat sendang sangat dibutuhkan karena masyarakat selain paguyuban juga memanfaatkan air sendang untuk mandi dan mencuci.
Kita sebagai masyarakat Yogyakarta perlu mengetahui banyak hal mengenai daerahnya dari kulit hingga ke akar budayanya. Sebagai penduduk kita juga wajib menghormati adanya tradisi dan budaya yang ada dalam masyarakat karena kita hidup ditengah masyarakat. Selain itu kita juga harus pandai memahami segala bentuk kegiatan yang menyangkut kebudayaan sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran bagi yang melaksanakan tradisi.
Oleh : Muchlish Abdurrohim
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI