Mohon tunggu...
Muarif Essage
Muarif Essage Mohon Tunggu... Guru - pembaca sastra

lahir di Tegal, 25 Mei 1969. Seorang guru, ia lebih sering membaca karya sastra dan membicarakannya dalam bentuk ulasan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kalam Penyair Kepada Umat Pembacanya

26 Januari 2022   10:14 Diperbarui: 26 Januari 2022   10:31 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kau anggap sebagai dajal.

        Apakah agama telah merusakmu?

Apakah hanya dengan membaca puisi awal dan puisi akhir dari buku Kitab Para Pencibir lantas saya menyimpulkan bahwa buku puisi ini memberikan kritik atas perilaku manusia di Indonesia yang menggunakan jargon-jargon agama untuk menyerang dan menjatuhkan kelompok manusia lainnya? Tentu saja terlalu dini bila dibuat kesimpulan semacam itu, mengingat -seperti yang saya katakan di awal catatan ini- saya belum sepenuhnya "mudeng". Puisi-puisi lain karya Triyanto Triwikromo yang dimuat dalam buku ini belum sepenuhnya saya pahami dengan baik. Meski demikian, bila melihat konteks atas situasi sosial-poltik di Indonesia, tampaknya buku puisi ini dihadirkan untuk merespon situasi paling krusial saat agama menjadi "senjata pembunuh" atas kelompok lain yang tidak disukainya. Dua puisi Triyanto Triwikromo seperti mengarahkan saya untuk sampai pada kesimpulan seperti itu:

BENTENG

       Kau tidak boleh masuk ke kerajaan-Ku. Aku punya

serdadu kuat.  Kau hanya bandit.  Kau   hanya    orang

kampung tak paham kalam.

        "Aku lapar!" teriakmu.

        Aku tak peduli. Kau tak boleh menembus batas.

PERAYAAN KEMATIAN

        Setiap  mereka   merayakan    kelahiran-Ku,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun