Mohon tunggu...
Muamar Baidu23
Muamar Baidu23 Mohon Tunggu... Lainnya - Muamar Baidu

Tempat tanggal lahir : Waci 23 juli 2000 Alamat : Waci Fakultas : Teknik Prodi : Pertambangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sabar dan Ikhlas adalah Esensi Hidup Manusia

16 Februari 2021   10:27 Diperbarui: 16 Februari 2021   10:34 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di dalam kehidupan, manusia sering kerap di uji oleh tuhan baik itu soal reziki, musibah, dan berbagai masalah yang ada. Hal yang demikian menjadi wajar wajar saja sebab begitulah hidup adanya.

Tidak ada yang berjalan dengan mulus, suda tentu ujian ini sering datang menyapa manusia, tingal saja bagaimana kita yang mampu menerima dengan segala bentuk kesabaran.

 Saya sering di uji oleh berbagai masalah yang datang tanpa memberi abah abah, awalnya ujian yang datang kepada saya sering membuat saya pesimis untuk melanjutkan hidup, akan tetapi di balik itu ada orang yang sering mensuport agar tetap kokoh menjalani itu semua.

 Sehinga seiring dengan berjalan nya waktu saya pun mampu melewati berbagai ujian yang menimpah. Terkadang, kita sering lupa bahwa ujian adalah cara Tuhan menyikapi rindu kepada umatnya, dengan ujian itu pula, manusia dengan mudah berbalik rindu pada Tuhan, saya pun yakin ketika manusia mendapatkan masalah suda tentunya ia akan datang dan berdialog pada tuhan untuk meminta petunjuk agar keluar dari masalah yang menimpahnya.

 Jangan sesekali mengeluh pada manusia ketika kita berada pada fase kesulitan karena belum tentu apa yang kita keluhkan akan teratasi dengan secepatnya, cobalah menginggat Tuhan dan mengelulah padanya sebab tuhan lebih senang umatnya mengeluh di hadapan nya.

Esensi dari hidup hanya dua poin yang perlu kita tanam dalam jiwa yaitu sabar dan ikhlas, ketika kita di uji oleh berbagai masalah maka cukuplah menghadapi dengan sabar, sebab percayalah kesabaran adalah salah satu bentuk wujud manusia.

Begitu pula dengan keikhlasan yang kita kenal ini adalah hal terberat yang sering terjadi pada satu objek, mengihlaskan adalah hal yang paling berat namun kita harus tetap mampu menerima dan melepaskan itu semua. Sebab jika kita tetap mempertahankan ego pada diri kita sama halnya kita melawan takdir tuhan.

Egois tidak akan menuntun kita pada titik peradaban, malah sifat ini akan perlahan menghancur kan diri kita dengan perlahan. Hidari sifat egois jika kita ingin menuju jalan yang lebih baik, percayalah Tuhan tidak perna tidur ia akan selalu membuka jalan untuk umatnya yang sedang kesulitan, tanamkan sikap kedewasaan maka hidup akan lebih bermakna.

Terimah kasih

Penulis:Muamar Baidu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun