Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Bermedsos: Tentukan Batas Pagar Pikiranmu

5 Mei 2022   22:00 Diperbarui: 6 Mei 2022   12:58 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagar Pengaman (foto homesteady.com)

Semua informasi boleh tetapi tidak semuanya berguna dan membangun.  Ini adalah sebuah frase yang dapat menolong kita mengelola pikiran tetap sehat ditengah luapan informasi di era digital.  Melanjutkan ulasan lalu saya saat menghadapi air bah informasi yang mengitari kita yaitu dengan menentukan batas pagar yang jelas terhadap lalulintas informasi di internet dan berbagai media sosial.

Siapapun tidak dapat menghindari diri dari serbuan informasi saat ini.  Semua orang tak terkecuali tua dan muda termasuk anak remaja memasuki dunia baru dalam bersosialisasi dan berinteraksi.  Berbagi dan bertukar info.  Sengaja maupun tidak disengaja mereka menggunakan berbagai perangkat dan platform yang terkoneksi internet.  Dunia maya sebagai realita baru. Juga merupakan samudera info yang tak terselami dalam dan luasnya.

Semua Terkoneksi (foto www.airband.co.uk)
Semua Terkoneksi (foto www.airband.co.uk)
Teknologi informasi sangat membantu manusia dan sekaligus merusak manusia. Sebuah Paradoks membantu dan merusak menyatu didalamnya. Manusia mudah menemukan informasi yang dibutuhkan tetapi di sisi lain potensi otak manusia mentrack apa yang terekam di Hippocampus  kurang dimanfaatkan.  Misalnya mengkonversi jarak, berat, dan tinggi dlsb dengan mudah Google search melakukannya hingga memori otak tidak menjadi optimal fungsinya menghafal semuanya. 
Hippocampus (foto www.healthcmi.com)
Hippocampus (foto www.healthcmi.com)
Kemudahan ini  memanjakan manusia hingga kurang berupaya keras mengingat dan tidak mengoptimalkan fungsi otak menyimpan ukuran penilaian kuantitatif tersebut.  Hal kecil ini menjadi contoh bagaimana Paradoks baik sekaligus tidak baik dapat diamati secara sederhana. 

Baik karena perangkat itu memudahkan tetapi tidak baik karena tidak mengoptimalkan potensi otak.  Banyak kasus disekolah jawaban para murid terhadap pertanyaan didapatkan melalui browsing internet.  Tanpa mereka perlu diskusikan bersama atau memprosesnya berdasarkan pengetahuan dan pengalaman murid. 

Risiko lain yang dihadapi anak remaja adalah konten kekerasan, materi offensive a.l seksual, ajaran liberal, infiltrasi doktrin sesat, penghasutan, kejahatan cyber (a.l. pelecehan online, social engineering dan konten ilegal lainnya. 

Bagi orang dewasa hal ini masih mampu dipertimbangkannya sehingga banjir informasi dapat dikelola lebih terukur.  Namun bagi anak  remaja yang sedang dalam proses pertumbuhan atau labil mental tentu membuat mereka rentan terpengaruh.  Oleh karena itu memasang pagar pengaman demi melindungi mereka sangatlah diperlukan.

Cyber crime (foto www.legalbites.in)
Cyber crime (foto www.legalbites.in)

Ketegasan pagar tersebut perlu didialogkan dengan mereka.  Tidak semata-mata memberikan larangan atau tanda STOP tanpa pemaknaan rasional bagi pikiran mereka.  Proses diskusi personal akan lebih mudah diserap oleh mereka dibanding dengan pernyataan jangani begini dan jangan begitu tanpa pengertian jelas. 

Ajak Diskusi (foto www.irishtimes.com)
Ajak Diskusi (foto www.irishtimes.com)
Dengan ketentuan pagar yang jelas anak remaja dapat terhindar dari risiko pengaruh informasi liberal. Konten yang dapat merusak pikiran dan mental mereka ditambah kecemasan berlebihan, sikap yang mentoleransi kekerasan dan ketidak sopanan, perilaku anti sosial dan gagap bersosialisasi, dan terobsesi kegiatan menyendiri.  Dan menjadi generasi sehat mental dan berwawasan luas.
Pelajar Cerdas (foto news.careers360.com)
Pelajar Cerdas (foto news.careers360.com)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun