Mohon tunggu...
Muhammad Tsani Ansori
Muhammad Tsani Ansori Mohon Tunggu... Lainnya - Psychology addict

Menyukai psikologi, filsafat, dan lika-liku sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Quarter Life Crisis: Kegalauan Tentang Masa Depan

12 Oktober 2021   18:05 Diperbarui: 12 Oktober 2021   18:38 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro from Pexels 

Oleh karena itu agar kita bisa mengidentifikasikan apakah kita benar-benar sedang mengalamai quarter life crisis makan pahami tanda-tanyanya.

1. Mempertanyakan tujuan hidup

Ketika ada banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang kita lontarkan pada diri sendiri mengenai tujuan dan capaian dalam hidup yang ingin sesegera didapatkan.

2. Takut akan kegagalan

Perasaan takut gagal untuk mencoba hal-hal baru, seperti takut tidak diterima saat melamar pekerjaan, takut tidak bisa mendapatkan hasil terbaik, takut akan kegagalan di masa depan. Kondisi ini sama saja kita meragukan kemampuan yang sebenarnya kita mampu untuk melakukan dengan baik.

3. Membanding-bandingkan diri

Saat melihat keberhasilan orang-orang di sekitar kita, kita cenderung mengukur tingkat kesuksesan dengan ukuran orang lain. Dan saat ukuran tersebut tidak sebanding dengan apa yang sudah didapatkan kemudian kita mempersepsikan diri kita sebagai orang yang kurang beruntung dan kalah.

4. Kesuksesan diukur dengan media sosial

Sama seperti point di atas, faktanya media sosial adalah sebagai media untuk berlomba-lomba dalam memposting dan mengabarkan keberhasilan secara luas. 

Hal tersebut membuat seseorang yang mengalami quarter life crisis mulai membandingkan dirinya dengan orang yang ia lihat di media sosial yang mengakibatkan cemas dan tertekan tentang pencapaian gemilang orang-orang seusianya.

Cara Menghadapi Quarter Life Crisis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun