Mohon tunggu...
May Triranto Maharini
May Triranto Maharini Mohon Tunggu... Guru - pembelajar dan tenaga pengajar

Seorang tenaga pendidik. Tertarik dengan keunikan panorama, budaya, dan kuliner. Suka mengungkapkan pikiran melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Desa Batuanten: Mudik yang Membuat Dekat dengan Alam

6 Maret 2023   20:19 Diperbarui: 7 Maret 2023   05:34 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamparan sawah di Desa Batuanten (Dok Pri)

Mata air di tengah jalan setapak (Dok Pri)
Mata air di tengah jalan setapak (Dok Pri)
Pembuatan Gula Kelapa

Di Desa Batuanten, banyak juga orang yang bermata penceharian membuat gula kelapa. Ketika saya kuliah S1 dulu, saya pun pernah membuat projek melihat pembuatan gula kelapa oleh seorang penduduk. Videonya bisa di lihat di bawah ini.

Kayu Bakar sebagai Bahan Bakar Memasak

Memang untuk jaman sekarang ini banyak yang sudah meninggalkan kayu bakar sebagai bahan bakar mereka untuk memasak digantikan oleh kompor gas. Namun, masih ada di beberapa rumah masih menggunakan kayu bakar. 

Rumah nenek saya termasuk yang masih menggunakan kayu bakar, walaupun juga selain itu sudah menggunakan kompor. Memang keluarga besar kami sengaja tidak menghilangkan budaya memasak dengan kayu bakar, karena menurut kami hasil masakan menggunakan kayu bakar lebih enak daripada menggunakan kompor. Terutama untuk memasak tumis cabai hijau dan juga mendoan yang sering dihidangkan pada saat kami kumpul keluarga, terutama saat lebaran.

Masak menggunakan kayu bakar (Dok Pri)
Masak menggunakan kayu bakar (Dok Pri)
Hidangan mendoan rumahan (Dok Pri)
Hidangan mendoan rumahan (Dok Pri)
Mungkin yang saya sebutkan tadi di atas belum semuanya, namun sepertinya sudah cukup dapat memberikan gambaran bagaimana Desa Batuanten dapat membuat pengunjungnya kembali merasakan alam dengan terhubung langsung dengan hijaunya sawah, serunya jalan di atas tanah jalah setapak, bermain air di pancuran mata air, melihat ikan di blumbang, melihat orang membuat gula aren, dan juga merasakan lezatnya hasil masakan menggunakan bahan bakar kayu bakar. Dan itu semua, hampir tidak mungkin, kita dapat temukan di kehidupan di Jakarta.

Kembali menelusuri alam di Desa Batuanten (Dok Pri)
Kembali menelusuri alam di Desa Batuanten (Dok Pri)
Omong-omong, sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, jadi tidak sabar untuk mudik ke Desa Batuanten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun