Capeklah. Dipikir nulis humor itu enak, apa? Beban mental, tauk. Gak lucu dihujat, lucu malah diketawain.
Lha, terus, apa upahku nulis humor. Pahala? Beuh, anggota dewan dan kabinet dapat pahala, dong. Kan banyak ujaran mereka yang kocak, tuh.
Jadi, kepada para kompasianer yang menyebalkan, terutama Uda Merza dan Ayah Tuah -- Ki Hensa dan Pak Tjip silakan tambahkan nama nek jenengan gelem tak seneni -- dengan ini aku umumkan Engkong berhenti nulis humor.
Alasannya, pertama, ya, itu tadi. Gak kuat ditertawakan para kompasianer. Udah lansia kok ditertawain. Sedih, kan.
Kedua, kesel nulis karena akun kompasianaku mendadak dibanjiri iklan. Sampai-sampai ruang nulis ketutupan iklan.
Iya, sih, aku tahu akun Premiumku udah habis masa langganannya. Tapi gak perlu sejor-joran itu juga kale iklannya.
"Beli Premium bulanan, dong," kata Kang Budi, mungkin. Uangnya dari manaaaaa ...! Nulis humor di Kompasiana itu tekor abis. Pailit, pokoke!
Lihat, nih, buktinya. Agustus 2025 kemaren K-Reward Engkong cuma Rp 22.205. Mana cukup. Harga langganan Premium kan Rp 25.000. Kurang Rp 2.795. Mata uang rupiah terkecil di celenganku Rp 100. Ada sih  Rp 2.700. Masalahnya gimana cara bayar sisa Rp 95, coba.
Jadi, fix no debat, Engkong berhenti nulis humor! [eFTe]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI