Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ambil Fotonya Dulu, Artikelnya Dipikir Kemudian

2 September 2025   12:23 Diperbarui: 2 September 2025   22:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang Belum Bercerita: Stasiun Kejaksan Cirebon 

"Lha, kamu kan ambil foto cuma untuk update status atau pamer di medsos. Aku ambil foto untuk data tulisan," jawabku pada seorang kawan. Dia heran mengapa dia tidak bisa sedangkan aku bisa  membuat tulisan dari dokumen foto-foto ajang dan peristiwa hasil jepretan masing-masing.  

Mengambil foto untuk update status dan untuk data tulisan mengandaikan dua pendekatan yang berbeda dengan maksud yang berbeda. Jika aku mengambil foto untuk update status, maka fokusnya adalah "aku" yang eksis di suatu ajang atau peristiwa. Maksudnya hanya untuk pamer kepada teman-teman via medsos: "Aku ada di sini, lho" atau "Aku bersama Si Anu, nih." Setelah pamer begitu, ya sudah, selesai di situ.

Beda halnya jika aku mengambil foto untuk data tulisan. Fokusnya adalah ajang atau peristiwa itu sendiri: apa yang dalam pandanganku menarik dari ajang atau peristiwa itu? Di dalam foto-foto seperti itu, tidak ada tempat untuk "aku".  Sebab bukan "aku" yang penting melainkan ajang atau peristiwa.

"Memangnya kamu sudah tahu akan menulis apa saat mengambil foto-foto itu?" tanya kawanku itu menyidik. "Belum," jawabku pendek.  "Lha, kok bisa foto-fotonya pas dengan teks tulisan?" kejarnya penasaran.

Nah, kalau soal itu perlu sedikit penjelasan, ya.  

Foto yang Belum Bercerita: Panen Padi di Kaki Gunung Ciremai (Dokumentasi pribadi)
Foto yang Belum Bercerita: Panen Padi di Kaki Gunung Ciremai (Dokumentasi pribadi)

Ambil Fotonya Saja Dulu

Intuisi, itu kuncinya. Intuisiku mengatakan ajang atau peristiwa ini mengandung sesuatu yang menarik untuk dituliskan. 

Tapi apa persisnya "sesuatu yang menarik" itu, aku belum tahu persisnya. Belum terpikirkan juga. Yakin saja ada sesuatu yang layak diceritakan di situ.

Dengan keyakinan intuitif semacam itu aku kemudian bertindak sebagai pengamat. Aku mengamati suatu ajang atau peristiwa di mana aku berada.

Sebagai pengamat tentu aku punya sebuah kerangka pengamatan dalam benakku. Kerangka itu mengarahkanku untuk menentukan sisi-sisi mana dari sebuah ajang atau momen-momen mana dari sebuah peristiwa yang perlu difoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun