Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Orang Jakarta Jangan Beli Sayuran di Cepogo

30 Agustus 2025   07:02 Diperbarui: 31 Agustus 2025   16:19 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar sayur "pinggiran" Cepogo. Di latar belakang adalah balairung pasar sayur "utama" (Dokpri)

"Nyampe Jakarta udah keburu busuk," jawabnya, ketawa. 

Memang, bagi orang Jakarta, pasti ada godaan besar untuk belanja sayuran di Cepogo. Segar, murah, dan lengkap. Tomat sekantong plastik besar Ro 20.000; wortel sekantong plastik besar Ro 20.000; daun bawang sepelukan Rp 5.000; kacang panjang setengah pelukan Rp 5.000; ini dan itu semua murah dan segar.

Dalam dekapan udara sejuk Cepogo, orang Jakarta bakal mabok belanja sayur di sini. Beli ini, itu, dan anu sampai penuh sebakul besar. Terus, mau dikemanain tuh sayuran?

Paling bagus, orang Jakarta jangan belanja sayuran di Pasar Sayur Cepogo. Cukup wisata pasar sayur saja. Menikmati kesibukan interaksi transaksi di sana. Sambil memanjakan mata dan rasa hati dengan kesegaran aneka sayuran hijau. 

Seperti aku pada siang itu. Menikmati kegembiraan para penjual, pembeli, dan kuli angkut di pasar. Memandangi aneka sayuran gunung hijau segar berkat pupuk keringat petani. 

Wilayah bapak-bapak yang sarat godaan soto. kopi, teh, dan aneka gorengan Dokpri)
Wilayah bapak-bapak yang sarat godaan soto. kopi, teh, dan aneka gorengan Dokpri)

Saat melangkah ke luar pasar, mata dan hidungku terdistraksi warung-warung yang berjejer di sisi barat pasar. Wangi kopi yang diseduh dan jadah yang dibakar membuat langkahku terhenti, menoleh ke satu warung kopi.

"Nanti di alun-alun Selo saja ngopinya. Di sana lebih enak." Istriku menggamit tanganku. Aku tahu persis istriku belum pernah ke Alun-alun PB VI Selo. Tapi aku kok percaya pada kata-katanya, ya. [eFTe]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun