Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ihan Batak, Ikan Raja yang Nyaris Punah di Kaldera Toba

4 Maret 2024   18:55 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:21 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, yang paling mendesak, moratorium penangkapan ihan sampai batas waktu tertentu -- sampai tercapai resiliensi populasi ihan -- di Kaldera Toba. Moratorium ini harus menjadi kesepakatan antara pemerintah, masyarakat adat, dan pengusaha perikanan tangkap setempat. 

Kedua, penetapan ihan (Neolissochilus thienemanni) sebagai “Ikan Adat Batak” yang harus dikelola pelestariannya menurut hukum adat. Implikasinya, masyarakat adat lokal harus merumuskan aturan penangkapan ihan berkelanjutan. Ini menyangkut teknik, waktu, lokasi, dan ukuran ihan laik tangkap. Juga aturan pemulihan dan pelestarisn habitat ihan. Serta sanksi adat atas pelanggaran aturan-aturan itu.

Ketiga, penggalakan budidaya ikan jurung-jurung (Tor spp) sebagai substitusi ihan untuk keperluan adat, pengobatan, dan ritual. Ikan jurung-jurung lebih memungkinkan dibudidayakan karena syarat habitatnya tidak seketat ihan. Beberapa petani sudah melakukan budidaya jurung-jurung di Humbahas dan Dairi.

Keempat, mengembangkan konservasi in situ ihan di habitat aslinya. Habitat ihan adalah sungai dan danau yang jernih (bersih) dan dingin (16-26°C) serta berarus deras di pegunungan. Sekar Larashati, Doktor Limnologi dan Sumberdaya Air dari BRIN mengidentifikasi desa Bonandolok, Sianjurmula-mula, Samosir sebagai lokasi yang ideal. [2]

Sungai Sitapigagan yang mengalir di desa itu cocok untuk konservasi ihan. Ekosistemnya masih terjaga. Arus sungai deras, airnya bersih, bantaran penuh pepohonan sumber pakan, dan di hulu masih ada hutan yang menjamin keajegan debit air.

Tambahan di Desa Bonandolok terdapat aturan adat untuk penangkapan ihan. Jenis ikan itu hanya boleh ditangkap untuk keperluan pengobatan. Penangkapannya pun harus didahului dengan ritual mohon ijin di lokasi ihan itu akan ditangkap. 


Satu hal yang pasti, langkah-langkah konservasi ihan tersebut jelas tak mudah. Tapi juga tak mustahil. Tambahan, penting untuk berkomitmen menegakkan tanggungjawab terhadap lingkungan. 

Tegasnya pemanenan ihan, ikan Batak atau "ikan raja" oleh orang Batak harus diimbangi dengan upaya keras menjaga kelestariannya. Atau ihan itu akan lenyap selamanya dari ekologi budaya Batak di Kaldera Toba? [EFTe]

Catatan Kaki:
[1] "Melindungi Warisan Ikan Batak: Perjuangan Konservasi di Danau Toba", tabloidsinartani.com, 31 Agustus 2023.

[2] "Menolak Ikan Batak Punah, Apa yang Perlu Dilakukan?", mongabay.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun