Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sasagun dan Kopi, Natal dan Tahun Baru Agraris di Kaldera Toba

25 Desember 2023   18:04 Diperbarui: 26 Desember 2023   10:33 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sasagun, kue tepung beras khas Batak Toba (Foto: kreatif.tobakab.go.id)

Sasagun dan kopi bukan sajian biasa pada ramah-tamah Natal dan Tahun Baru bagi orang Batak Toba.

Dua sajian itu adalah penciri ekologi budaya Batak Toba sebagai komunitas agraris di Kaldera Toba. Sasagun, sagon tepung beras, adalah produk olahan dari padi sawah, inti budaya orang Batak Toba sebagai manusia lembah. 

Sedangkan minuman kopi adalah produk olahan dari biji kopi, hasil porlak, kebun tanaman tahunan yang menjadi lapis kedua agroekologi Kaldera Toba.

Dua jenis sajian itu, sasagun dan kopi, adalah penciri budaya agraris masyarat Batak Toba. Keduanya dipasangkan sekali setahun, pada momen Natal dan Tahun Baru. 

Hal itu dilakukan sebagai bagian dari ungkapan syukur dan kegembiraan atas karunia kelahiran Yesus Kristus Sang Penebus dan harapan berkah di tahun yang baru.

Keanekaragaman hayati, khususnya tumbuhan, di Kaldera Toba tentu lebih luas dari sekadar padi dan kopi. Masih ada bawang merah dan bawang Batak (Allium schoenoprasum) yang diusahakan di sawah dan huma. Ada mangga Toba dan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) di porlak, kebun. Juga haminjon, kemenyan di hutan.

Tapi padi dan kopi memiliki keistimewaan tersendiri karena mewakili sejarah atau asal-usul keragaman hayati di Kaldera Toba. 

Padi mewakili tanaman asli di lembah-lembah sekeliling kaldera. Sedangkan kopi mewakili tanaman introduksi dari luar kaldera. 

Jika produk olahan padi dan kopi dipasangkan, maka keduanya mencerminkan integrasi "yang asli" dan "yang pendatang" dalam budaya makan komunitas agraris Batak Toba.

Tarian memasak sasagun dari Desa Tipang Humbang Hasundutan.(Foto: Gomgom/ninna.id)
Tarian memasak sasagun dari Desa Tipang Humbang Hasundutan.(Foto: Gomgom/ninna.id)

Sasagun 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun