Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Privilese, Kesadaran Palsu, dan Kemiskinan Sosial pada Kelas Menengah Indonesia

15 Maret 2023   12:22 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:00 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mario tidak sendiri dan David juga. Ada banyak Mario-Mario dan David-David lain di tengah masyarakat kita. Selalu ada orang kaya yang merasa punya privilese dan, karena itu, merasa berhak menghakimi siapa saja yang dianggap menolak privilesenya.

Barangkali kita harus belajar menerima kenyataan itu sebagaimana kita tak kuasa menolak adanya kejahatan di tengah masyarakat. Lihatlah konten-konten ajar anak di medsos para "sultan" dan "crazy rich" muda. Mereka mengajar anaknya untuk menjadi pribadi yang tak pernah berkekurangan, pantang ditolak kemauannya, dan tak peduli pada anak-anak kebanyakan.

Kita hanya bisa berharap agar kelak, bila anak-anak itu sudah besar, dan juga anak-anak dari orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, tidak tumbuh menjadi Mario-Mario baru. Tepatnya tidak berkembang menjadi pribadi-pribadi yang kaya harta tapi miskin empati, atau kaya secara ekonomi (finansil) tapi miskin secara sosial. (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun