Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Penggerak Itu Berat, Kamu Gak Akan Kuat

21 Januari 2023   05:47 Diperbarui: 21 Januari 2023   20:00 2580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi guru mengajar (Foto: experd.com via siedoo.com)

Lewat PGP selama 6 bulan, dengan keharusan mencerna isi 4 modul substantif, para guru penggerak ditargetkan mencapai penguatan kualifikasi berikut ini:

  • Progresif: kemampuan pengembangan diri dan rekan guru secara mandiri.
  • Maturatif: kemampuan membangun kematangan moral, emosi dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik;
  • Inovatif: kemampuan kreatif dalam manajemen pembelajaran yang berpusat pada murid dengan melibatkan orangtua;
  • Kolaboratif: kemampuan kerjasama dengan orangtua dan komunitas untuk pengembangan mutu sekolah dan kepemimpinan murid
  • Inisiatif: kemampuan memimpin pewujudan visi sekolah yang berpihak pada murid sesuai kebutuhan komunitas sekitar.

Setelah lulus PGP, para guru penggerak itu akan menjalankan peran-peran pemimpin pembelajaran berikut:

  • Penggerak komunitas belajar untuk rekan guru;
  • Pengajar praktik pembelajaran bagi rekan guru;
  • Pendorong kepemimpinan murid;
  • Pemimpin diskusi dan kolaborasi pembelajaran antar guru;

Kalau menimbang peran tersebut, sejatinya menjadi guru penggerak itu berat. Sangat berat. 

Kamu tidak akan kuat menjalaninya. Jika tak didasari idealisme yang kuat.  Demi kemajuan pendidikan, sekolah, dan pelajar.

"Jalan Guru Penggerak" itu sudah berat sejak dari proses seleksi dan pendidikan yang mempersyaratkan kemandirian dan motivasi tinggi. Sampai ke proses pelaksanaan peran-peran guru penggerak yang mengandaikan determinasi tinggi.

Memang harus begitu. Sebab di pundak guru penggerak dibebankan tiga sukses ini: 

  • Implementasi paradigma merdeka belajar;
  • Transformasi ekosistem pendidikan dari kerja ke komunikasi;
  • Pembentukan profil pelajar Pancasila (beriman, kreatif, gotong-royong, kebinekaan, bernalar, mandiri).

Sukses terakhir ini, profil pelajar Pancasila, adalah salah satu tujuan Pemerintah Negara Indonesia merdeka: mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan yang sampai hari ini belum tercapai.

Berat, kan menjadi guru penggerak itu. Kalau gak kuat, jangan coba-coba. Jadi guru kok coba-coba.

***

Karena guru penggerak harus mengemban beban tanggung-jawab berat, wajarlah kalau mereka guru pilihan.

Proses seleksinya saja sampai dua tahap. Pertama penilaian CV dan esai. Lalu, kedua, simulasi mengajar dan wawancara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun