Kekalahan Kojiro hanya soal waktu. Setelah mengelak dari sabetan pedang panjang Kojiro, dengan satu gerakan kilat, Musashi menetak kepala Kojiro dengan bokken, pedang kayu. Kojiro pun gugur. Â
Kecepatan, ketepatan, dan kecerdikan mengoptimalkan peluang. Itulah pola gerakan samurai yang direplikasi Maeda pada menit ke-43 di depan gawang Kroasia. Sabetan kilat kakinya menyarangkan bola ke gawang Livakovic.Â
Skor 1-0 untuk keunggulan Jepang.
Tapi Kroasia adalah lawan yang sepadan. Memanfaatkan keunggulan tinggi badan, Perisic, penyerang sayap kiri Kroasia menyundul bola ke sisi kiri gawang  Gonda.
Gol! Skor 1-1 sampai akhir babak kedua.
Pertandingan dilanjutkan ke babak 2 x 15 menit. Jual-beli tendangan ke gawang kedua pihak tak membuahkan satu gol pun.
Lalu, untuk pertama kalinya, pemenang laga babak 16 besar Piala Dunia 2022 harus ditentukan lewat tendangan penalti.Â
Dalam dunia samurai Jepang, inilah pertarungan satu lawan satu.
Hasilnya, skor penalti 3-1 untuk kemenangan Kroasia. Â Tiga penendang Jepang gagal menyarangkan bola.Â
Apakah Jepang kalah? Tidak. Samurai Jepang itu hanya gugur.Â
Gugur secara terhormat. (eFTe)
Â
Â