Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Aku Ditilang Pak Polantas?

9 November 2022   10:20 Diperbarui: 9 November 2022   11:46 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi polisi menilang pelanggar lalu-lintas (Foto: Twitter @tmcpoldametro caption via bisnis.com)

Tapi aku, warga negara sedang berkembang, bisa juga memiliki mobil sebagai budaya materil. Aku punya uang, aku beli saja itu mobil. Ada yang mahal, ada yang murah. Tunai atau nyicil. 

Dan itulah yang terjadi. Aku punya mobil kelas bawah, kelas sejuta umat.

Tapi aku gak bisa beli budaya non-materil yang  bersenyawa dengan budaya materil mobil itu. Maksudku budaya masyarakat industri modern yang serba tertib dan terukur.

Begitulah. Sebuah mobil menjadi manfaat bila berada di tangan orang yang tertib dan jujur. Dia akan berkendara secara tertib dan terukur di jalan umum. Itu namanya cerdas.

Aku? Aku adalah pemangku budaya post-agraris yang serba longgar dan lentur. Jadi aku berkendara secara longgar dan lentur juga. Layaknya mengendarai dokar atau sepeda pancal di jalanan pedesaan. 

Bisakah aku tertib dan terukur saat berkendara?  Bisa. Asalkan di bawah pelototan Pak Polantas. 

Tapi kan Pak Polantas itu pemangku budaya post-agraris juga. Sama-sama longgar dan lentur.

Okelah. Pakai kamera e-tilang aja. 

Kan bisa diakali dengan modus copot plat nomor polisi?

Aih, betapa lentur warga bangsa ini.

Tapi sekarang kamu sudah paham kan? Mengapa aku ditilang Pak Polantas? (eFTe)

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun