"Lha, tidak baik bagaimana, Engkong. Â Kalau tak baik, masa banyak politisi yang melakukannya," balas Mas Karso sengit.
"Begini, Mas. Â Tidak semua yang dilakukan politisi itu baik. Â Pasang baliho ucapan selamat atas kemenangan Greysia dan Apriyani misalnya. Â Itu jelas tidak baik."
Mas Karso duduk manis menyimak tuturan Engkong.
"Tak baik meminjam prestasi orang lain untuk meninggikan diri sendiri. Â Yang punya prestasi kan Greysia dan Apriyani. Â Lha, kok politisi meninggikan diri dengan pasang foto besar di baliho raksasa? Â Harusnya, kan prestasi politisi itu yang ditunjukkan. Bukannya malah membajak prestasi orang lain. Itu yang pertama."
Engkong ambil nafas sejenak. Â Mas Karso masih menyimak.
"Memperkenalkan diri kepada rakyat, ya, mesti turun ke bawah. Â Tidak cukup dengan pasang foto di baliho besar sepanjang jalan atau di tiap persimpangan jalan. Itu yang kedua."
"Oh, ya. Saya ingat. Â Dulu ada tokoh partai yang bilang pemimpin harus turun ke bawah. Â Jangan main medsos. Â Sekarang dia malah pasang baliho, ya," kata Mas Karso.
"Nah, itu dia.  Mestinya macam  Mas Karso, tuh.  Tiap hari  kan  jualan soto di RT  ini.  Jadi sudah terkenallah.  Gak perlu lagilah pasang baliho segala. Kalau mau yang heboh, umumkan di instagram Mas Karso, gratis makan soto Mas Karso selama setahun untuk Gresya dan Apriyani, gitu. "
"Gratis?"
"Lha, iyalah. Â Gak usah pusing. Â Mereka gak bakal bisa nemu kampung Mang Karso ini. Eh, ngomong-ngomong tadi nyinggung tokoh partai, ya. Â Wah, Mas Karso sekarang kok pintar, ya."
"Halah, pake ngangkat  segala. Gak bakalanlah utang Engkong saya hapuskan!"