Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Inilah WAG Kompasianer Kenthir

27 Juli 2021   07:44 Diperbarui: 27 Juli 2021   19:28 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari: shutterstock via kompas.com

Baru-baru ini dia menulis artikel tumis bunga pepaya gantung diri. Bayangkan betapa sadisnya. Sudah gantung diri karena stres, masih ditumis pula. Begitu, dapat centang biru.

Lain lagi dengan Mas Arief. Pak Guru ini dapat centang biru gara-gara menulis artikel porno bin horor. Itu telak menumbangkan reputasi Daeng Rudy, praktisi cum teorisi Kamasutra. 

Baru-baru ini dia menulis artikel porno tentang mandi telanjang bulat di sungai, yang diselipi cerita horor terjangan ular berjanggut putih (mungkin tadinya kambing bandot). Setelah menulis itu, dia langsung dapat centang biru. Dasar nasib baik.

Tapi tak semua guru anggota WAG Kenthir bernasib baik seperti Mas Arif. Ratu Puisi Mbak Ari misalnya, sudah menulis ribuan puisi, tapi masih tetap cinta mati pada centang hijau. 

Tapi nasib tragis iMbak Ari tu mengantar Engkong pada satu kesimpulan. Jangan menulis puisi di Kompasiana sebelum centang biru. Tapi tulislah puisi setelah centang biru, maka puisimu otomatis Pilihan. 

Hal itu sudah dibuktikan Daeng Khrisna. Dia baru berani menulis puisi di Kompasiana setelah mendapat centang biru. Sebelumnya tidak. Sebab dia takut puisinya tak dapat label dari Admin K.

Di antara para guru nyinyir anggota WAG ini, terselip seorang Peri Gigi yang gemar menyuruh orang buka mulut lebar-lebar, Bu Dewi. Peri Gigi ini sekarang buka layanan cabut gigi online. Kurang kenthir apa, coba. Kalau ada yang tertarik, silahkan daftar jadi pasiennya. Engkong, sih, tidak tertarik. Gigi tinggal dua, ya, dieman-emanlah.

Aih, semangat pagi para Kompasianer Rebahan. Bacalah humor, jangan artikel HL (AU). Artikel HL menganggapmu tak tahu apa-apa: tip ini, cara itu, tutorial nganu. Baca humor membuatmu sehat dan panjang umur, seperti Pak Tjip dan Bu Lina (bukan anggota WAG Kenthir). 

Takwa dan tawa. Itu kunci hidup sehat dan bahagia. (eFTe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun