Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Admin Kompasiana, Dengarlah Keluhan Kompasianer

19 Maret 2021   11:33 Diperbarui: 19 Maret 2021   12:51 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari awalbros.com

Tapi tak hanya dari atasannya di Grup KG. Kuasa Admin K juga ada atas dasar pengakuan Kompasiner. Itu namanya legitimasi, pengakuan, yang diberikan setiap Kompasianer saat memutuskan bergabung ke dalam blog K.  Hanya dan hanya dengan legitimasi itu, maka wewenang Admin K menjadi efektif. Tidak salinrupa menjadi tirani.

Kehadiran Kompasianer di K adalah sebuah kontrak sosial. Ada hak dan kewajibannya. Seperti halnya Admin K juga punya hak dan kewajiban. Kedua pihak harus sepakat dan sepaham soal ini. 

Relasi Admin K dan Kompasianer itu sifatnya resiprokal. Timbal-balik setara, simbiose mutualistik. Saling memerlukan, saling memberi manfaat satu sama lain.

Jangan ada lagi Kompasianer yang bilang, "Jangan banyak nuntut, deh. Kita disediain lapak aja di K udah syukur banget." Hmm, itu penistaan. Ingat, K tidak akan pernah ada kalau Kompasianer tak mau mengambil lapak itu.

Karena relasi Admin K dan Kompasianer itu resiprokal, setara, saling beri manfaat, maka mesti ada komunikasi antar mereka. Komunikasi tentang hak dan kewajiban. Agar didapatkan kesepahaman tentang etika, norma, dan aturan berkompasiana.  

Hanya dan hanya dengan kesrpahaman semacam itu K bisa mewujud menjadi "Rumah Kita Bersama", yang aman dan nyaman.

***

Tapi belakangan ini Rumah K mulai terasa kurang aman dan dan nyaman.  Sekurangnya bagi sejumlah kecil Kompasianer yang rajin agih anggitan di K.

Agar tak dibilang hoaks, saya sebut saja "sejumlah kecil" Kompasianer itu.  Tiga orang yang sudah menyatakan ketaknyamanan dalam bentuk artikel: Daeng Khrisna Pabichara, Mas Ronny Rachman Noor, dan Romo Bobby Steven (Ruang Berbagi). Tiga orang yang menyatakannya dalam komentar: Pak Tjiptadinata, Mas Yon Bayu, dan Mas Susy Hariawan. Satu orang yang ikut-ikutan panas hati: Felix Tani.

Semua Kompasianer yang disebut namanya di atas, kecuali Felix Tani tentu saja, adalah Kompasianer senior terverifikasi biru yang  setia menganggit dan mengagihkan artikel-artikel bernas untuk Kompasiana.  Artikel mereka adalah rujukan pada kategorinya.

Pangkal ketaknyamanan itu adalah pemberlakuan karantina atas artikel mereka, tanpa alasan terbuka, oleh sistem atau mesin AI Kompasiana. Itu terjadi pada artikel Daeng Khrisna tentang M. Hatta, artikel Mas Ronny tentang kudeta militer di Myanmar, dan artikel Romo Bobby tentang Pusat Olahraga Hambalang.  Ditambah artikel Mas Susy tentang sikap beragama para politisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun