Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misa di Masa Corona, Serasa Terlempar ke Era Gereja Perdana

30 Maret 2020   20:21 Diperbarui: 31 Maret 2020   09:59 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Altar sederhana untuk Misa Prapaskah Minggu V secara on-line di rumah (Dokpri)

Percayalah, “Tuhan sendiri menolong”, sehingga kita pasti lepas dari pandemi Covid-19.  Sebagaimana Yesus telah membangkitkan Lazarus dari kematian, demikian pula Dia akan menolong umatNya bangkit mengatasi Covid-19.

Pada saat komuni, Poltak merasa janggal tidak menerima hosti,  “Tubuh Kristus dalam rupa roti”, dari pastor.  Sebagai gantinya dibacakan Doa Komuni Batin anggitan Santo Alfonsus Liguori. Karena ini Doa Komuni, saya harus kutipkan lengkap di bawah ini.

“Yesusku, aku percaya bahwa Engkau hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu melebihi segala sesuatu,dan aku merindukan Engkau dalam seluruh jiwaku. Karena aku tidak dapat menerima-Mu secara sakramental saat ini,maka datanglah ya Tuhan sekurang-kurangnya secara rohani dalam hatiku,meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu dan ingin mempersatukan seluruh diriku seutuhnya dengan-Mu, dan jangan izinkan aku terpisah dari-Mu.
Amin.”

Poltak percaya, dengan pertolongan Tuhan, bencana Covid-19 akan berlalu. Bila saat itu tiba, dan pasti tiba, dia akan menerima “Tubuh Kristus” secara langsung.  Kelak, rindunya pasti akan terbayar lunas.

***

Mengikuti Misa on-line di rumah, terbatas keluarga inti seperti Poltak, mengingatkan saya pada situasi Gereja Perdana atau Gereja Mula-mula. Ini pembandingan suasana saja, karena faktual keduanya tidaklah setara.

Gereja Perdana adalah gereja embriotik rintisan Para Rasul Kristus sekitar tahun 33-325 M. Umat pertama Gereja Perdana adalah 3,000 orang yang bertobat lalu dibaptis sebagai Pengikut Kristus setelah mendengarkan kotbah Rasul Petrus, 50 hari setelah kebangkitan Kristus.

Umat Gereja Perdana ini harus beribadah secara sembunyi-sembunyi karena dimusuhi dan diburu untuk dibunuh oleh tokoh-tokoh Yahudi.  

Salah seorang tokoh pemusnah umat Gereja Perdana adalah Saulus. Dalam perjalanan ke Damaskus untuk memburu pengikut Kristus, Saulus mata dibutakan oleh Kristus yang hadir dalam rupa Cahaya.  Sejak itu Saulus bertobat dan menjadi pengikut Kristus yang militan dengan nama baru Paulus.

Sejarah perkembangan Gereja Perdana di wilayah Romawi juga sempat diwarnai penganiayaan dan pembunuhan oleh para Kaisar Romawi yang anti-Kristus.  Antara lain pada masa pemerintahan Kaisar Nero.

Akibatnya umat Gereja Perdana di wilayah Romawi harus beribadah sembunyi-sembunyi di katakombe, gua-gua bawah tanah.  Supaya selamat dari ancaman penganiayaan dan pembunuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun