Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Anies, Terima Kasih atas Banjir Jakarta

4 Januari 2020   15:11 Diperbarui: 5 Januari 2020   23:04 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan banjir di bantaran Kali Krukut di kawasan Semanggi Jakarta pada 1 Januari 2020 (Dokumentasi Pribadi)

Dua hari banjir membongkar kepalsuan dua tahun kering. Itulah makna kejadian banjir yang melanda Jakarta, tepat pada dua hari pertama Tahun Baru 2020.  

Banjir pada 1-2 Januari 2019 itu mengungkap fakta bahwa Gubernur Anies Baswedan tidak menjalankan program-program mitigasi banjir secara signifikan sepanjang tahun 2018-2019.

Dua tahun kering (2018-2019) di Jakarta karena itu adalah sebuah kepalsuan.  Itu adalah buah "kemurahan" perubahan iklim global, berupa curah hujan rendah (di bawah 100 mm/hari) dalam dua tahun itu.  

Itu bukan hasil tiga program anti-banjir Anies Baswedan: naturalisasi sungai, vertikalisasi drainase, dan tanggulisasi pesisir.  Sebuah kepalsuan jika ada klaim bahwa Pemerintah Jakarta sudah optimal melakukan program anti-banjir dalam dua tahun terakhir.

Hujan satu malam sejak dari ujung hari terakhir  2019 sampai awal hari pertama 2020 telah membongkar kepalsuan tersebut dengan cara menciptakan genangan banjir di sekitar 60-an titik. Terutama sepanjang aluran Sungai Ciliwung, Krukut, Grogol, dan Sunter.

Artinya dalam dua tahun masa pemerintahannya, Anies Baswedan tidak menjalankan program anti-banjir secara signifikan, sebagai mitigasi risiko banjir besar jika curah hujan di atas 100 mm/hari.

Apalagi jika curah hujan di atas 200 mm/ hari. Seperti tercatat pada 1 Januari 2020 di Tomang (225.6 mm), TMII (335.2 mm) dan Halim (377 mm), Jakarta.  

Sebenarnya bukannya tidak ada upaya Anies ysama sekali. Ada tapi lebih pada tindak pemeliharaan. Seperti pengerukan selokan, sungai, dan waduk. Juga penjaringan dan pengangkatan sampah di sungai.

Semua itu bukan bagian langsung dari tiga program anti-banjir ala Anies seperti disebut di atas.

Karena itu sudah sepantasnya warga Jakarta berterimakasih pada Anies Baswedan atas banjir 1-2 Januari 2020 lalu. Karena banjir itu telah mengungkap fakta tentang apa yang belum kunjung dituntaskan Anies untuk memitigasi risiko banjir di Jakarta.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun