Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Boru Saniangnaga, Dewi Air Orang Batak

1 November 2018   13:09 Diperbarui: 1 November 2018   17:54 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (19/4/2015). (KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES)

Faktanya sekarang, di tanah Batak sana telah terjadi penggundulan hutan yang diyakini berdampak turunnya debit air sungai dan surutnya permukaan air Danau Toba.  Hutan gundul menjadi landas pacu yang bagus untuk angin melaju kencang ke Danau Toba dan menimbulkan ombak dan badai yang mampu menenggelamkan kapal di sana.

Orang Batak kemudian saling berbisik, Boru Saniangnaga marah.  Tapi sampai di situ saja rupanya.  Tidak ada "pertobatan sosial".   Hutan tetap ditebangi, mata air tak dipelihara, air Danau Toba tetap dicemari.  Proses kreasi bencana alam tetap berlangsung di sana.

Itulah sedikit perkenalan tentang Boru Saniangnaga, juga sedikit tafsir atas eksistensinya, dari saya Felix Tani, petani mardijker yang memerlukan aliran air dari dewi air.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun