Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengulas "Ahok dan Jakarta" Secara Etnosentris

2 Agustus 2017   08:55 Diperbarui: 6 Agustus 2017   01:03 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sementara Anies sukses dipersepsikan sebagai "teman rakyat", dengan sikapnya yang santun dan kata-kata yang selalu memihak rakyat lemah. Terang benar, Anies dipersepsikan sebagai figur "cinta damai". Sedangkan Ahok sebagai figur "dajjal songong" (istilah Amien Rais).

Maka, jika rakyat harus memilih antara Si "Cinta Damai" dan Si "Dajjal Songong" untuk menjadi Gubernur, siapakah yang akan tampil sebagai pemenang? Tak perlu dijawab lagi, karena Si "Dajjal Songong" itu kini sudah mendekam di penjara, menjalani hukuman sebagai "musuh rakyat".

"Jakarta sudah Anies!" Tapi itu tidak berarti buku ini kehilangan relevansinya.  Buku ini tetap relevan untuk membantu memahami sebagian dari proses "penumpasan"  Ahok. Sehingga dia tidak saja gagal menjadi Gubernur DKI lagi tapi, lebih dari itu, juga masuk penjara sebagai "musuh rakyat".

Dan bila warga Jakarta bercengkerama di RPTRA Kalijido, atau lewat melingkar di Jembatan Semanggi Baru, ingatlah bahwa semua itu terwujud berkat niat baik, kejujuran dan keteguhan hati seorang "musuh rakyat" bernama Ahok.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun