"Ya, Zas, biarkan sampah masyarakat itu, jangan kita ladenin," ucap yang lain.
Anehnya, Haris hanya duduk termenung tanpa membalas perkataan mereka.
"Ris, teman-teman udah pada memilih universitas favorit mereka, kamu bagaimana?" tanya Nul.
"Jangan tanya aku tentang itu!" Jawabnya angkuh. Nul hanya diam dan pergi.
Satu hari itu, semua sibuk dengan mengejar mimpi-mimpi mereka, kecuali Haris.
------***------
Siang hari, di kampung Tebing Tinggi.
"Hei, Haris, tak punya otak kah engkau. Orang tua mu sedang banting tulang mencari nafkah, eh, engkau asik-asikan duduk di pinggir jalan," tegur seorang warga kampung.
"Urus dirimu sendiri pak!" bentaknya.
"Dasar anak kurang ajar!"
"Ayo wei, mabar lagi..." Ia tidak memperdulikan teguran warga tersebut.
"ayo..." Jawab yang lain serentak.