Mohon tunggu...
MSyauqi Mahbub
MSyauqi Mahbub Mohon Tunggu... Lainnya - Sang Pemimpi, Menjadi Sahabat Al-Qur'an

Dalam proses perbaikan kualitas diri untuk menjadi hamba Allah yang dicintai-Nya dan bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Good Looking

7 November 2020   17:34 Diperbarui: 7 November 2020   17:43 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun yang melembutkan dedaunan di pagi hari telah mengering, menandakan Haris bangun dari tidur pulasnya. Padahal, sudah sejak subuh ibunya membangunkannya, namun saat pukul 6.30 ia baru mulai terbangun. Yah... begitulah dia, seorang anak yang sibuk dengan gemerlap malam bersama teman bandnya, menghabiskan waktu emasnya dengan game online yang tersedia dan dalam pergaulan, dia terkenal dengan kejahilannya.

Walaupun dengan sederet prestasi buruknya itu, dia masih mau menjejaki pendidikan di Madrasah Aliyah. Seperti hari-hari biasanya, Haris pergi ke sekolah, pamit dengan orang tuanya yang bekerja menjaga warung kecil keluarga. Sesampainya di sekolah, murid-murid telah berbaris rapi di lapangan. Tak heranlah jika dia harus rela di push up dan berdiri di barisan yang berbeda. Andaikan ia bisa bangun lebih awal,yah... begitulah dia.

Pelajaran ter-ekstrim pun dimulai, Seperti biasa, tanpa memperhatikan guru, Haris duduk dan tidur tepat disamping temannya yang bernama Bima alias Nul.

------***------

Bumi terus berputar, dedaunan mulai berguguran. Haris masih dalam kondisi yang sama, sebagai seorang remaja pemalas, jahil, gamer sejati.

Setiap malam, ia karaoke-an dan terlena dengan nikmat mabar bersama teman-temannya di pinggiran jalan kampung. Saat ini, ia telah duduk di kelas 12 aliyah.

Pagi harinya, ia membocorkan ban motor teman perempuan sekelasnya, hanya karena Zaskia mengatakan dia lemah pada mapel fisika. Hal itu pun diketahui Nul.

"Ris, apa yang ada dalam fikiranmu"? tanya Nul dengan lembut.

"Jangan ikut campur kau,ini urusanku," balas Haris

"Sampai kapan engkau menjahili orang lain boy, he... sadarlah boy. Kita udah kelas 12, sebentar lagi juga tamat."

"Apa urusannya denganku!" Sambil menatap Nul dengan penuh marah dan berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun