Mohon tunggu...
Tentang Kalimalang
Tentang Kalimalang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Saya adalah mahasiswa IPB University yang sedang mengambil jurusan yang berfokus di bidang Bisnis. Sejak saya duduk di bangku perkulaihan, saya tertarik dengan dunia bisnis pertanian. Sama halnya dengan motivasi saya masuk IPB yaitu karena orangtua saya adalah petani. Saya juga suka menulis dan berbagi iolmu yang saya miliki pada orang yang ada disekitar saya termasuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Profil UMKM Desa Kalimalang, Kabupaten Ponorogo

6 September 2022   11:15 Diperbarui: 6 September 2022   11:57 1902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telur Asin Shakila pertama kali dirintis pada tahun 2018 oleh Bu Mar'ah pemilik UMKM tersebut. Proses pembuatan telur asin shakila membutuhkan waktu selama 12 hari untuk proses perendamannya, yang membuat telur asin milik Bu Mar'ah ini berbeda dari kebanyakan telur asin lainnya adalah pada proses pengasinan dan bahan baku telur yang digunakan. Beliau menggunakan telur bebek yang masih fresh karena telur asin dibuat dari telur bebek yang baru dipanen, sehingga telur asin yang dihasilkan lebih berkualitas, selain itu juga proses pengasinan telur bebek tersebut tidak dibaluri dengan abu ataupun tanah liat yang dicampur garam, melainkan direndam dengan air garam selama 12 hari lamanya, perendaman ini digunakan agar telur asin yang dihasilkan lebih cerah dan lebih higienis. Untuk pemasarannya telur asin didistribusikan ke beberapa desa dan wilayah sekitar seperti Desa Tulung, Kecamatan Sampung, yang akan disetor ke warung dan toko yang ada.  Harga satu buah telur asin shakila dibandrol dengan harga Rp. 3000/telur asin. Proses produksi dimulai dari pukul 15.00 WIB sore hingga 19.00 WIB malam. 

Untuk informasi yang lebih lengkap terkait produk Telur Asin Shakila, dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini: 

Nomor telepon: 082139870036 

11. Tempe Bu Sari 

Gambar 11 Tempe Bu Sari (Dokpri)
Gambar 11 Tempe Bu Sari (Dokpri)

Tempe Sari berdiri sejak 1986. Dulunya usaha ini merupakan usaha ibu dari pak Yit (suami bu Sari). Usaha tersebut kemudian dilanjutkan oleh Pak Yit bersama sang istri Bu Sari sampai sekarang


 Tempe diproduksi setiap hari, waktu pembuatan mulai dari pukul 2 siang sampai 7 malam. Proses produksi tempe meliputi pengukusan kedelai tahap pertama (menghasilkan kedelai setengah matang) kemudian kedelai diselep kemudian dibersihkan terlebih dahulu sebelum dikukus tahap kedua hingga matang. Setelah matang, diangin-anginkan sampai kedelai suhunya menurun. Setelah itu, kedelai diberikan ragi dengan komposisi per 4 liter  atau 4 kg tiga sendok ragi dan ditambah tepung beras, dan selanjutnya diaduk. Selanjutnya, kedelai yang telah tercampur ragi tersebut dibungkus dengan daun pisang dan kertas. Tempe akan jadi membutuhkan waktu 2-3 hari. Setiap harinya, Bu Sari dan Pak Yit mengolah 5 kg kedelai menjadi 225-300 bungkus tempe. Satu bungkus tempe dihargai 500 perak, satu bungkus terdapat dua tempe. Bu Sari memasarkan tempenya ke warung dan terkadang ke pasar. Bu Sari telah memiliki pelanggan tetap sebanyak dua warung di daerah Kalimalang. 

Tempe Bu Sari memiliki rasa dan tekstur yang khas menjadikan tempe tersebut digemari masyarakat di Kalimalang dan sekitarnya. Untuk informasi yang lebih lengkap terkait produk Tempe Sari, dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini: 

Contact Person

Nomor telepon: 081774140206 

12. Elfath Collection

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun