Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Garis Kemiskinan dan Hak Si Miskin

25 Juli 2018   17:45 Diperbarui: 26 Juli 2018   03:53 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengingat tidak ada patokan khusus dari para ulama, maka definisi miskin yang bisa diikuti adalah mengacu pada angka yang ditetapkan oleh BPS sebagai representasi pemerintah. Hal ini sesuai dengan perintah agama agar kita taat pada ulil amri atau dalam hal ini pemerintah Republik Indonesia.

Namun demikian hal ini bagi saya masih menyisakan masalah, karena angka garis kemiskinan yang ditetapkan BPS terlalu rendah atau terasa tidak wajar. Menurut saya angka garis kemiskinan internasional Bank Dunia sebesar 1,9 USD atau Rp 27.550 per hari lebih masuk akal dan wajar. Artinya kalau kita memakai acuan Bank Dunia maka dipastikan jumlah penduduk miskin Indonesia akan mengalami kenaikan karena angka kemiskinan berubah dari Rp 13.374 menjadi Rp 27.550.

Sementara kalau memakai acuan BPS maka orang yang memiliki pengeluaran antara Rp 13.374 hingga Rp. 27.550 tidak termasuk kategori miskin. Ketika orang pada golongan ini tidak dikategorikan miskin, maka hak-haknya sebagai orang miskin seperti yang disebutkan dalam kedua ayat Al Qur'an di atas menjadi tidak berlaku.

Oleh karenanya perlu sangat hati-hati dalam menetapkan garis kemiskinan mengingat konsekuensi tersebut, minimal tidak menzalimi dan menghilangkan orang yang sebenarnya miskin hanya gara-gara garis kemiskinan yang tidak wajar angkanya.

Sebagai penutup, saya ingin memberikan sedikit masukan:

  • Evaluasi ulang kewajaran dari angka garis kemiskinan yang telah ditetapkan BPS
  • Naikan angka garis kemiskinan minimal seperti standar Bank Dunia, karena semakin tinggi nilainya berarti kita memang serius untuk menaikkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat
  • Survei yang dilakukan sesaat setelah pemberian bantuan beras sejahtera dan bantuan langsung non tunai lainnya hanyalah sebagai sarana pengecekan keterhubungan dan efektivitas program jaring pengaman sosial pemerintah bagi penduduk miskin.
  • Perlu dilakukan aktivitas pengentasan kemiskinan secara riil, tidak sekedar bermain-main dengan angka garis kemiskinan dan survei BPS.

MRR, Cbn-25/07/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun