Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nyetrum, Sebuah Proses Memperbaiki Diri

4 Januari 2018   14:56 Diperbarui: 4 Januari 2018   15:24 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pikiran dan sikap kita perlu dikalibrasi dengan standar yang lebih baik, agar tidak terlalu banyak menyimpang, atau simpangannya masih dalam range toleransi yang diperbolehkan. Untuk itu kita perlu bergaul dan menimba ilmu dari orang-orang soleh, meminta nasehat-nasehat yang bisa membawa kebaikan bagi perjalanan hidup kita. Pun yang saya rasakan dulu dengan kegiatan nyetrum, sehabis nyetrum pikiran rasanya enteng, hati tenang, dan semangat bekerja serta berbuat kebaikan cenderung meningkat.

Teknologi juga bisa membantu kita untuk nyetrum tanpa harus secara fisik ketemu dengan para kyai, para alim ulama yang soleh. Dengan youtube, facebook, maupun aplikasi lainnya, kini kita bisa berinteraksi langsung maupun offline dengan para kyai, mendengarkan nasehat, bertanya pada mereka tentang berbagai permasalahan. 

Teknologi harus digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, salah satunya untuk nyetrum, mengkalibrasi pikiran dan jiwa kita. Namun lebih afdhol bila kita bisa berinteraksi langsung secara fisik dengan para kyai, tidak hanya via internet, karena nuansanya sungguh jauh berbeda. 

Nuansa silaturahmi, keramahan, beserta aura positif lainnya yang bisa kita rasakan secara langsung bila berada dekat dengan orang-orang soleh tersebut tidak akan bisa kita rasakan dengan sempurna melalui kecanggihan teknologi yang ada saat ini dibandingkan pertemuan langsung secara fisik dengan mereka. 

Namun tidak usah dipermasalahkan pertemuan langsung atau tidak dengan para Kyai atau orang soleh, yang penting adalah niat kita untuk nyetrum, mengisi energi positif ke dalam diri kita sehingga dapat menjadikan diri kita sebagai agen kebaikan yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Ah jadi ingat ama lirik lagu "Tombo Ati":

obat hati ada lima perkaranya
yg pertama, baca Qur'an dan maknanya
yang kedua, sholat malam dirikanlah
yg ketiga, berkumpullah dng orang sholeh
yg keempat, perbanyaklah berpuasa
yg kelima, dzikir malam perpanjanglah
salah satunya siapa bisa menjalani
moga-moga Gusti Allah mencukupi

MRR, Jkt-04/01/2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun