Begitupun dalam hidup, bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa, maka tidak ada manusia yang terbebas dari dosa dan perbuatan buruk. Sama seperti mesin yang rusak, maka atas perbuatan dosa yang telah dilakukan, kita hendaknya melakukan langkah perbaikan agar perbuatan tersebut berhenti dan tak terulang lagi.  Tentu setiap saat kita harus bertaubat  dengan sungguh-sungguh serta memohon ampun kepada Allah atas tindakan buruk yang telah kita lakukan. Menjadi penting bagi kita untuk menganalisa dan merenungkan akar penyebab kita melakukan perbuatan dosa tersebut sehingga menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali.Â
Semisal kita berbuat dosa karena telah mabuk dengan menenggak minum-minuman keras yang kita minum di tempat karaoke karena kita tidak enak menolak ajakan teman untuk minum. Maka langkah perbaikan yang bisa diambil dalam kasus ini adalah hindari tempat karaoke, tolaklah ajakan berbuat maksiat dan buanglah rasa tidak enak meskipun pada teman terdekat kita sendiri. Kita harus merasa lebih tidak enak kepada Allah daripada kepada manusia termasuk teman terdekat kita.
Continual ImprovementÂ
Suatu proses yang kemudian harus selalu diusahakan terjadi adalah continual improvement atau peningkatan yang berkesinambungan atau orang Jepang menyebutnya sebagai kaizen. Contoh dari mesin mobil atau motor di atas adalah pada peningkatan performa atau umur dari komponen mesinnya. Karena cara dan gaya menyetir kita selalu kita tingkatkan dan perbaiki dari waktu ke waktu (misal lebih halus, pelan, tidak menghentak, tidak masuk gigi ketika sedang berhenti) daripada cara normal maka komponen-komponen mesin dapat memiliki waktu layanan atau umur lebih lama dari normalnya, karena beban yang ditanggungnya ternyata lebih ringan.
 Demikian halnya dengan continual improvement di produktifitas pekerja yang punya jam kerja maksimal 8 jam sehari. Apabila dalam setahun pekerja bisa memproduksi 100 barang, dengan melakukan continual improvement di sisi supply chain dan proses produksi, maka produktifitas pekerja meningkat menjadi rata-rata 120 barang setahun. Inilah yang diharapkan dengan adanya continual improvement.
 Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah kita telah menerapkan konsep continual improvement dalam keseharian. Contoh paling gampang adalah perihal solat. Solat sendirian di rumah tidak dilarang dan diharamkan, tetapi keutamaannya adalah dilakukan berjamaah di masjid. Apabila kita masih belum bisa sekalipun dalam sehari solat berjamaah di masjid, sebagai bentuk continual improvement maka dalam satu bulan ke depan minimal sekali dalam sehari harus kita jalankan berjamaah di masjid sebagai perwujudan komitmen tersebut. Jalankan secara konsisten selama satu bulan penuh, hingga di bulan berikutnya meningkat jadi dua kali dalam sehari solat berjamaah di masjid. Begitu seterusnya hingga bisa setiap solat fardlu melaksanakan secara  berjamaah di masjid.
Continual improvement sangat bisa diterapkan dalam setiap ibadah kita, dari solat, puasa, zikir, dan lain-lainnya. Meningkatkan frekuensi, kekhusukan dan keikhlasan dalam ibadah salah satu contoh dari continual improvement. Sungguh apabila bisa menerapkannya, mudah-mudahan kita termasuk hamba Allah yang beruntung, yang selalu ditunjukkan jalan kebenaran yang diridhoi-Nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI