Dalam dunia industri dan pekerjaan kita pasti sudah tidak asing dengan istilah preventive, corrective dan improvement. Preventive secara kata berarti pencegah, sehingga preventive action berarti tindakan atau kegiatan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan atau ketidaksesuaian terjadi. Corrective bermakna perbaikan, digabung dengan action menjadi corrective action yang berarti tindakan/kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan atau ketidaksesuaian yang muncul. Selanjutnya improvement adalah perbaikan, penyempurnaan atau peningkatan.Â
Biasanya digabungkan dengan continual menjadi continual improvement yang berarti peningkatan yang berkesinambungan. Corrective dan improvement sekalipun mengandung makna perbaikan namun berbeda, corrective ada karena munculnya kerusakan atau ketidaksesuaian, semntara improvement tidak perlu didahului kerusakan atau ketidaksesuaian. Apakah ketiganya hanya ada dalam dunia industri atau ternyata ketiga hal tersebut bisa kita gunakan dalam kehidupan kita sehari-hari?
Preventive Action
Mengganti oli mobil atau motor secara rutin dalam periode waktu atau jarak tertentu adalah contoh preventive action. Dengan penggantian oli yang rutin dan teratur maka mencegah mesin mengalami kerusakan karena mendapatkan sistem pelumasan yang baik dan sesuai sehingga terhindar dari over heating, keausan dan lainnya. Contoh lain dari preventive action adalah bekerja dengan maksimal jam kerja 40 jam perminggu atau 8 jam per hari untuk lima hari kerja.Â
Mengapa saya katakan bekerja maksimal 8 jam perhari merupakan preventive action, karena kemampuan manusia terbatas secara fisik dan pikirannya, tidak bisa bekerja secara terus menerus dalam waktu yang sangat lama, sehingga para ahli menyarankan dan diaminkan melalui undang-undang ketenagakerjaan cukup 40 jam perminggu atau 8 jam perhari dalam 5 hari kerja. Apabila dipaksa lebih dari batasan tersebut, bisa saja pekerja mengalami kelelahan, sakit, kejenuhan yang ujung-ujungnya hasil kerja tidak sesuai dengan yang diharapkan, sehingga hal ini merugikan dan membahayakan pekerja dan perusahaannya.
Dalam kehidupan pun preventive action sangat bisa kita terapkan, bagaimana melakukan kegiatan untuk menjauhkan diri ini dari aktivitas yang tidak baik, tidak patut, tidak normal dan mendatangkan dosa dan murka Allah. Banyak melakukan ibadah seperti solat, puasa, zikir, sedekah dan seterusnya akan menjauhkan kita dari keinginan untuk melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT.Â
Sekedar contoh, seseorang yang sedang berpuasa, rasa-rasanya akan malu menonton gambar atau film porno meskipun dia punya akses untuk melakukan hal tersebut. Ataupun seseorang yang rajin ke masjid solat berjamaah punya benteng yang lebih kuat untuk tidak melakukan maksiat daripada orang yang jarang solat. Jadi ibadah-ibadah yang dilakukan dengan sering dan rutin bisa menjadi suatu tindakan pencegahan agar jalan hidup manusia tetap lurus, tidak mengalami kerusakan dan ketidaksesuaian dari apa yang telah ditetapkan oleh sang Pencipta.
Menjauhi tempat maksiat seperti tempat perjudian, pelacuran, diskotik, pandai-pandai memilih kawan, rajin menghadiri pengajian atau majelis ilmu juga merupakan aktivitas-aktivitas pencegahan dari perbuatan maksiat. Selama kita berniat menjalankan perintah Allah dengan cara menjauhi apa yang dilarang dan diharamkan untuk dilakukan, maka kita telah melakukan preventive action, pencegahan dari suatu kemungkaran. Jelaslah, dalam hidup keseharian, dalam kontek peribadatan pun preventive action bisa gunakan dan terapkan dengan baik.
Corrective Action
Meskipun preventive action telah dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan kerusakan atau ketidakseuaian tetap muncul. Untuk itu diperlukan suatu langkah perbaikan atau corrective action. Kita lanjutkan contoh mesin mobil atau motor di atas, yang ternyata setelah menjalani penggantian oli mesin secara rutin dan teratur mengalami kerusakan atau kemacetan. Untuk itu mobil atau motor dibawa ke bengkel yang kredibel untuk dilakukan perbaikan dan bilamana perlu penggantian bagian yang memang benar-benar rusak dengan suku cadang asli atau berkualiatas baik.
Contoh lainnya mengenai jam kerja yang 8 jam perhari. Disuatu waktu mungkin beban perusahaan sedang tinggi sehingga mengharuskan pekerjanya bekerja lebih dari 8 jam perhari alias lembur. Apabila lembur sangat sering dilakukan dan sudah seperti menjadi kewajiban, maka demi kebaikan pekerja dan perusahaan maka tindakan perbaikan harus dilakukan, misal memperbaiki cara kerja sehingga lebih cepat dan efisien yang ujung-ujungnya tidak memerlukan lembur lagi untuk menyelesaikan beban pekerjaan. Pilihan menambah jumlah pekerja juga bisa diambil untuk mengurangi beban pekerjaan yang harus ditanggung oleh para pekerja yang diwajibkan lembur, sehingga dengan adanya tambahan tenaga kerja maka lembur bisa dihilangkan dan jumlah jam kerja kembali menjadi normal seperti sedia kala.
Begitupun dalam hidup, bahwa manusia adalah tempat salah dan lupa, maka tidak ada manusia yang terbebas dari dosa dan perbuatan buruk. Sama seperti mesin yang rusak, maka atas perbuatan dosa yang telah dilakukan, kita hendaknya melakukan langkah perbaikan agar perbuatan tersebut berhenti dan tak terulang lagi.  Tentu setiap saat kita harus bertaubat  dengan sungguh-sungguh serta memohon ampun kepada Allah atas tindakan buruk yang telah kita lakukan. Menjadi penting bagi kita untuk menganalisa dan merenungkan akar penyebab kita melakukan perbuatan dosa tersebut sehingga menjadi pelajaran agar tidak terulang kembali.Â
Semisal kita berbuat dosa karena telah mabuk dengan menenggak minum-minuman keras yang kita minum di tempat karaoke karena kita tidak enak menolak ajakan teman untuk minum. Maka langkah perbaikan yang bisa diambil dalam kasus ini adalah hindari tempat karaoke, tolaklah ajakan berbuat maksiat dan buanglah rasa tidak enak meskipun pada teman terdekat kita sendiri. Kita harus merasa lebih tidak enak kepada Allah daripada kepada manusia termasuk teman terdekat kita.
Continual ImprovementÂ
Suatu proses yang kemudian harus selalu diusahakan terjadi adalah continual improvement atau peningkatan yang berkesinambungan atau orang Jepang menyebutnya sebagai kaizen. Contoh dari mesin mobil atau motor di atas adalah pada peningkatan performa atau umur dari komponen mesinnya. Karena cara dan gaya menyetir kita selalu kita tingkatkan dan perbaiki dari waktu ke waktu (misal lebih halus, pelan, tidak menghentak, tidak masuk gigi ketika sedang berhenti) daripada cara normal maka komponen-komponen mesin dapat memiliki waktu layanan atau umur lebih lama dari normalnya, karena beban yang ditanggungnya ternyata lebih ringan.
 Demikian halnya dengan continual improvement di produktifitas pekerja yang punya jam kerja maksimal 8 jam sehari. Apabila dalam setahun pekerja bisa memproduksi 100 barang, dengan melakukan continual improvement di sisi supply chain dan proses produksi, maka produktifitas pekerja meningkat menjadi rata-rata 120 barang setahun. Inilah yang diharapkan dengan adanya continual improvement.
 Bagaimana dengan kehidupan kita, apakah kita telah menerapkan konsep continual improvement dalam keseharian. Contoh paling gampang adalah perihal solat. Solat sendirian di rumah tidak dilarang dan diharamkan, tetapi keutamaannya adalah dilakukan berjamaah di masjid. Apabila kita masih belum bisa sekalipun dalam sehari solat berjamaah di masjid, sebagai bentuk continual improvement maka dalam satu bulan ke depan minimal sekali dalam sehari harus kita jalankan berjamaah di masjid sebagai perwujudan komitmen tersebut. Jalankan secara konsisten selama satu bulan penuh, hingga di bulan berikutnya meningkat jadi dua kali dalam sehari solat berjamaah di masjid. Begitu seterusnya hingga bisa setiap solat fardlu melaksanakan secara  berjamaah di masjid.
Continual improvement sangat bisa diterapkan dalam setiap ibadah kita, dari solat, puasa, zikir, dan lain-lainnya. Meningkatkan frekuensi, kekhusukan dan keikhlasan dalam ibadah salah satu contoh dari continual improvement. Sungguh apabila bisa menerapkannya, mudah-mudahan kita termasuk hamba Allah yang beruntung, yang selalu ditunjukkan jalan kebenaran yang diridhoi-Nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI