Mohon tunggu...
Muhammad RifqiFawzi
Muhammad RifqiFawzi Mohon Tunggu... Lainnya - Sura jaya ningrat lebur denging pangestuti

panggil saja rifqi, lahir dari kota kecil ditengah jawa timur, pasuruan. Namun, tak menjadi alasan bagi rifqi untuk belajar dan berbagi pengalaman. dibesarkan lewat keluarga sederhana dengan ayah sebagai pegawai swasta dan bunda sebagai ibu rumah tangga yang baik. harapan besar tumbuh sebagai manusia yang bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Dilema Mahasiswa Penerbangan di Tengah Wabah Corona

21 April 2020   13:35 Diperbarui: 21 April 2020   13:51 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gowy Jacob Peter La caida de icaro, the polyster canvas of oil painting, 20 x 22 inch / 51 x 56 cm, 1936 (amazon.com) 

Mahasiswa adalah 2 kata yang dibentuk dari 2 kata dasar yaitu “maha” dan “siswa”, maha berarti besar atau agung, sedangkan siswa berarti orang yang sedang belajar. 

Dengan kata lain mahasiswa adalah orang yang memiliki kelebihan tertentu bagi penyandangnya. “iron stock” menjadi salah satu dari 5 peran dan fungsi mahasiswa, yaitu berperan sebagai pengganti generasi generasi sebelumnya.

Namun, dampak dari wabah covid 19 membuat sebagian mahaiswa penerbangan baik itu tingkat awal sampai dengan tingkat akhir mengalami dilema. bagaimana tidak, INACA (Indonesia National Air Carriers Association) mencatat sejak bulan maret 2020 terjadi penurunan jumlah penumpang dengan sangat drastis. 

Alhasil, seluruh maskapai penerbangan sudah mengurangi jumlah penerbangan baik itu rute dan frekuensinya sampai dengan 50% atau lebih. 

Bahkan Kementerian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Udara juga telah membuat rencana mitigasi dari Juni 2020 - Desember 2021 dengan tahap tanggap darurat, tahap pemulihan dan tahap normalisasi terkait bencana penyebaran virus Covid 19.

Dengan menurunnya tingkat jumlah penumpang dan regulasi dari pemerintah terkait wabah Covid 19, ini jelas akan merugikan perusahaan maskapai penerbangan yang berujung pada opsi penutupan operasi, pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya baik bagi pilot, awak kabin, teknisi dan karyawan pendukung lainnya serta penundaan rekrutmen calon pegawai. 

Bahkan bagi industri penerbangan, penyebaran virus Covid 19 ini akan berdampak dari hilir sampai ke hulu dimana terdapat industri pendukungnya seperti ground handling, MRO (Maintenance Repair Overhaul) dan jasa navigasi penerbangan. 

Ketidakpastian penuntasan pandemi Covid 19 ini membuat industri penerbangan akan semakin terpuruk bahkan sebagian bisa tidak beroperasi alias bangkrut.

beberapa kasus tersebut membuat mahasiswa semakin dilema, bagaimana tidak mereka yang menjadi “iron of stock” sebagai generasi penerus akhirnya akan kehilangan wadahnya untuk memulai karirnya sesuai dengan studi yang diambil. 

Dalam kondisi seperti ini mungkin para mahasiswa akan dihadapkan oleh kenyataan “seleksi alam” karena memang kita memasuki era dimna gelar tidak menjamin kompetensi, kelulusan tidak menjami kesiapan berkarya dan akreditasi tidak menjami mutu, tutur Nadiem Makariem.

Kasus penyebaran Covid 19 semakin menjadi paradoks bagi mahasiswa penerbangan, kisahnya sama layaknya kisah mitologi yunani kuno dimana Icarus yang gagah dan berani berbekal sayap yang diberikan oleh ayahnya (Daedalus) gagal mengarungi samudra yang luas. 

Ia jatuh dalam hamparan semangat membara api matahari yang kemudian membakar sayapnya sendiri sehingga ia terjatuh. Namun di era modern ini diharapkan mahasiswa dapat bertahan dengan segala kondisi yang akan dihadapi, dimana mahasiswa juga dituntut menjadi “agent of change” agen perubahan untuk masa depan bangsa.

Mahasiswa dituntut untuk melahirkan inovasi inovasi baru. Terkait dampak penyebaran virus Covid 19, pengembangan bisnis berbasis non penumpang juga menjadi salah satu opsi ditengah pandemi ini. 

Trafik kargo diperkirakan tidak banyak berpengaruh pada masa wabah Covid 19 sehingga operator bandar udara dapat mulai mengembangkan pasar tersebut. lalu juga bisa dengan melakukan inovasi terkait brand penerbangan seperti Kopercab milik Garuda Indonesia.

Harapan besar wabah ini segera berakhir namun berakhirnya wabah ini dan membaiknya kondisi dari berbagai sektor juga tergantung bagaimana kawan kawan mahasiswa beserta masyarakat bisa saling bantu dan saling mengingatkan untuk tetap mengikuti aturan serta himbauan dari pemerintah, dengan demikian kita dapat terus bangkit untuk meningkatkan kualitas bangsa.

Salam dirgantara, terbang mengangkasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun