Mohon tunggu...
Ridha
Ridha Mohon Tunggu... Lainnya - Penyejuk

Penya(lir)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersangkar

2 Maret 2021   22:05 Diperbarui: 2 Maret 2021   22:07 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap waktu berjalan sangat cepat bagai insan yang berkarat

Air 'emas' mengucur menguap menjadi asap

Pena dengan tuan menyambut inspirasi yang keras dan mengikat

Gembok kewajiban menjadi kebiasaan agar tak terungkap

Jati diri ini selalu tergerus Asa yang belum tercapai

Karena-Nya kita merasakan selimut hangat yang selalu terpakai

Berkicau setiap waktu sama baiknya dengan burung murai

Tapi jangan lupa bahwa kita adalah Hamba-Nya yang tak abai

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun