Mohon tunggu...
Mr.demon
Mr.demon Mohon Tunggu... -

Sesal tiada guna iklhas adalah jalan terbaik TAPI tetep semangat pagi 45 ARMED 65

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Tanpa Warna

8 September 2011   06:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kureguk regang rindu Dari ujung hingga ke ujung tak juga tuntas Kureguk bayangmu dala hening Bersama tetes tetes embun yang tak lagi bening Ku ajak kau merenung bersama batu batu gunung Melarung jasat rindu di sungai angin Meratap dalam diam Menatap malam yang merintih Dalam lubang kesunyian Oh... malam yang teklagi berpelita Berjalan tertatih menyeret ribuan derita luka Terkungkung dalam hening duka Malam yang bnar benar terluka Tersingkir dari titian mata Wahai pelukis mimpi Dimana kau gerangan kau sembunyikan tetes tetes asa Ribuan hari aku mencari menetapi jalan jalan sunyi Bersama burung malam yang tak lagi bernyanyi Wahai pengutus mimpi Di mana sembunyi penguasa ahati Durindu sungging senyum Ia cahaya,ia juga penguasa segala indah cinta Kurindu hangat renkuhnya Yang kan tununku keluar dari kubangan sunyi.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun