Tidak hanya itu, Worst Case-nya juga menurut Peneliti memperkirakan 92 persen dari anak-anak kelompok berpenghasilan rendah akan menghadapi risiko iklim sepanjang hidup mereka, dibanding 79 persen dari kelompok berpenghasilan tinggi.
Akan banyak hal yang tidak kita inginkan jika hal ini tidak bisa diantisipasi. Bahkan, Pihak PBB juga memperingati peristiwa yang terjadi ini tentang pemanasan global yang esktrem. "Kita baru saja mengalami 10 tahun terpanas yang pernah tercatat," kata wakil sekretaris jenderal WMO Ko Barrett.
WMO mengatakan ada kemungkinan 80 persen bahwa setidaknya satu tahun antara 2025 dan 2029 akan lebih hangat daripada tahun terpanas saat ini yang pernah tercatat: 2024.
Minggu lalu, China mencatat suhu melebihi 40C (104 derajat Fahrenheit) di beberapa daerah, Uni Emirat Arab mencapai hampir 52C (126F), dan Pakistan diterjang angin mematikan menyusul gelombang panas yang hebat.
Tentunya, hal yang sangat serius ini tidak bisa kita acuhkan. Sebagai seorang yang cinta akan Bumi dan alam yang kita duduki, kita harus bertindak dengan memberi perubahan-perubahan kecil yang berdampak.Â
Davide Faranda, dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional CNRS Prancis, menambahkan: "Sains sudah jelas: untuk tetap berharap dalam kondisi iklim yang aman, kita harus segera memangkas emisi bahan bakar fosil dan mempercepat transisi ke energi bersih."
Semoga dengan beberapa perubahan kecil, dapat menjaga bumi kita untuk tetap menjadi rumah ternyaman.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI