Di tengah semaraknya pendaftaran Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024, Anjasamara, seorang guru pendamping dari SMK Media Informatika di Jakarta Selatan, menunjukkan dedikasinya. Ia mendaftarkan salah satu siswanya, Mochammad Zakaria Pandoyo Putro, untuk berkompetisi di cabang lomba Desain Web. Saat ditanya tentang pandangannya mengenai informatika, Pak Anjasamara memberikan jawaban yang penuh makna, "Pelajaran yang dapat mengasah ide kreatif." Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia melihat informatika sebagai sebuah alat yang memberdayakan siswa untuk berpikir inovatif dan menciptakan solusi digital yang unik.
Annisa Dwi Riyani, S.Sos dari Paramarta Unggulan
Di Tangerang Selatan, Banten, Annisa Dwi Riyani, S.Sos, seorang guru pendamping dari Paramarta Unggulan, hadir dengan antusiasme tinggi untuk Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024. Ia mendaftarkan salah satu siswanya, Annita Nur Istiqomah, untuk berkompetisi di cabang lomba Gambar Digital. Ketika ditanya tentang pandangannya mengenai informatika, Ibu Annisa memilih untuk tidak memberikan jawaban tertulis. Namun, dari tindakannya mendaftarkan siswanya, terlihat jelas bahwa ia memiliki keyakinan pada potensi Annita dan betapa pentingnya informatika dalam mengasah kreativitas dan bakat siswanya.
Ardiansyah Maulana Putra dari SMP Habibi Bina Cendikia
Di tengah hiruk pikuk pendaftaran Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024, Ardiansyah Maulana Putra, seorang guru pendamping dari SMP Habibi Bina Cendikia di Kabupaten Bandung, menunjukkan dedikasi luar biasa. Ia mendaftarkan banyak siswanya di berbagai cabang lomba, menunjukkan keyakinannya pada potensi mereka. Untuk cabang E-Sports, Pak Ardiansyah mendaftarkan dua tim andalannya. Selain itu, ia juga mendaftarkan beberapa siswa untuk kompetisi individu di cabang Gambar Digital, Presentasi, Fotografi, dan Membuat Game. Ketika ditanya tentang pandangannya mengenai informatika, Pak Ardiansyah memberikan jawaban yang penuh semangat dan optimisme. Ia menyebut informatika sebagai "GIAT!", "Hebat!", dan "Hore!", serta memandangnya sebagai "Bermain dalam Terang." Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan bagaimana ia melihat informatika sebagai sebuah bidang yang positif, menyenangkan, dan penuh potensi.
Arfian Syah, S.Kom dari SMK Negeri 2 Kota Bekasi
Di Kota Bekasi, seorang guru pendamping dari SMK Negeri 2 Kota Bekasi, Arfian Syah, S.Kom, menunjukkan komitmennya dalam mendukung potensi siswanya di Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024. Ia mendaftarkan salah satu siswanya, Ricky Victor, untuk berkompetisi di cabang lomba Mengetik Cepat. Lomba ini akan menguji kecepatan dan akurasi Ricky dalam menggunakan keyboard. Saat ditanya tentang pandangannya mengenai informatika, Pak Arfian tidak memberikan jawaban tertulis. Namun, tindakannya mendaftarkan Ricky menunjukkan keyakinannya bahwa penguasaan TIK, bahkan dalam hal yang paling mendasar seperti mengetik cepat, adalah bekal penting untuk masa depan.
Arief Firman Syah, S.Kom dari SMP Sapta Andika
Dari Kota Denpasar, Bali, Arief Firman Syah, S.Kom, seorang guru pendamping dari SMP Sapta Andika, menunjukkan semangatnya dalam mempersiapkan siswanya untuk Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024. Ia mendaftarkan sebuah tim yang terdiri dari I Putu Sumardana dan Aesar Maulana Ahmad Aulayain untuk berkompetisi di cabang lomba Robotik Sumo. Lomba ini menguji kemampuan mereka dalam merancang, membangun, dan memprogram robot. Saat ditanya tentang pandangannya mengenai informatika, Pak Arief memberikan jawaban yang penuh makna, "Informatika ilmu eksplorasi dunia." Pernyataan ini menunjukkan bahwa ia melihat informatika sebagai sebuah alat yang memungkinkan siswanya untuk menjelajahi dan memahami dunia di sekitar mereka, serta menciptakan hal-hal baru.
Ario Prasetyo dari SMP Labschool Jakarta
Di tengah semaraknya pendaftaran Olimpiade TIK Informatika Nasional (OTN) 2024, Ario Prasetyo, seorang guru pendamping dari SMP Labschool Jakarta, menunjukkan dukungannya terhadap minat siswanya. Dengan penuh semangat, ia mendaftarkan Raisya Khaira Salsabila untuk berkompetisi di cabang lomba Fotografi. Saat ditanya pandangannya mengenai informatika, Pak Ario tidak memberikan jawaban tertulis. Namun, keputusannya untuk mendaftarkan Raisya dalam lomba yang menggabungkan seni visual dengan teknologi digital ini menunjukkan bahwa ia melihat informatika sebagai sebuah alat penting untuk mengekspresikan kreativitas.