Sabtu sore itu, mentari mulai condong ke barat, memulas langit Bandar Lampung dengan rona jingga. Di tengah hiruk pikuk Bumi Perkemahan MTsN 1, semangat Pramuka Pangkalan Raden Imba Kesuma tetap membara. Hari ini bukan sekadar latihan rutin, ini adalah gerbang menuju Seleksi HUT Pramuka dan Jambore Cabang, impian setiap anggota.
Kak Zul, pembina Pramuka putra dengan suaranya yang tegas namun menenangkan, memandang bangga barisan adik-adiknya. Di sampingnya, Kak Rafiqah, pembina Pramuka putri yang selalu tampil ceria, tak henti menyemangati. Sementara itu, di ujung lapangan, Kak Shofan, pelatih yang dikenal akan ketelitiannya, masih sibuk mengoreksi gerakan hormat seorang penggalang.
"Sikap sempurna! Dada membusung, pandangan lurus ke depan!" suara Kak Shofan menggelegar, namun diiringi senyum simpul. Ia tahu betul, detail kecil adalah kunci keberhasilan.
"Kak, ini 'haluan' kok rasanya paling susah ya?" celetuk Rio, salah satu penggalang putra, sambil mengusap peluhnya.
Kak Zul tersenyum. "Memang tidak mudah, Rio. Tapi ingat, setiap kesulitan itu anak tangga menuju kemahiran. Kakak tahu kalian bisa!"
Namun, ada juga masukan. "Beberapa bilang 'haluan' dan 'maju jalan' memang paling menantang, Kak Shofan," lapor Kak Rafiqah.
Kak Shofan mengangguk. "Itu artinya kita perlu simulasi dan praktik lebih banyak lagi di materi itu. Umur mereka kan belum seperti kita."
Di antara tanggapan yang masuk, ada satu yang menarik perhatian Kak Zul. Itu dari Aditya Raffasha Hidayat, anggota Pramuka dari Kelas IXC. Aditya, dengan pengalamannya yang segudang—mulai dari KKM 2023, Masa Orientasi Pramuka, "Gema Pramuka" RRI, berbagai lomba, hiking, Upacara Besar Apel HUT Pramuka, hingga Jota Joti 2024—memberikan perspektif yang matang.
Dalam sarannya, Aditya tak segan memuji. "Buat pengurus rimba tahun ini terutama pratama dan jejeran nya sangat sangat wow menakjubkan," tulisnya, mengapresiasi kinerja rekan-rekannya. Ia juga menambahkan pesan untuk generasi pengurus berikutnya: "Saran buat the next generation pengurus rimba agar lebih di percepatan kegiatan atau hal apapun itu dan harus menuntun anggota nya yang tidak tau apa apa menjadi ahli di suatu bidang."
Matahari kini hampir tenggelam. Azan magrib mulai berkumandang dari musala terdekat. Latihan diakhiri dengan doa bersama, dipimpin oleh Kak Zul. Aura kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa. Mereka bukan hanya sekadar kelompok latihan, melainkan sebuah keluarga besar yang saling mendukung.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI