Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gaung Senja di Bumi Perkemahan MTsN 1 Bandar Lampung

26 Juli 2025   22:07 Diperbarui: 26 Juli 2025   22:43 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu sore itu, mentari mulai condong ke barat, memulas langit Bandar Lampung dengan rona jingga. Di tengah hiruk pikuk Bumi Perkemahan MTsN 1, semangat Pramuka Pangkalan Raden Imba Kesuma tetap membara. Hari ini bukan sekadar latihan rutin, ini adalah gerbang menuju Seleksi HUT Pramuka dan Jambore Cabang, impian setiap anggota.
Kak Zul, pembina Pramuka putra dengan suaranya yang tegas namun menenangkan, memandang bangga barisan adik-adiknya. Di sampingnya, Kak Rafiqah, pembina Pramuka putri yang selalu tampil ceria, tak henti menyemangati. Sementara itu, di ujung lapangan, Kak Shofan, pelatih yang dikenal akan ketelitiannya, masih sibuk mengoreksi gerakan hormat seorang penggalang.
"Sikap sempurna! Dada membusung, pandangan lurus ke depan!" suara Kak Shofan menggelegar, namun diiringi senyum simpul. Ia tahu betul, detail kecil adalah kunci keberhasilan.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Sore itu, semua mata tertuju pada materi krusial: sikap sempurna, hadap kanan/kiri, lencang kanan/kiri, setengah lencang, hormat, haluan, dan maju jalan. Adik-adik mencoba menguasai setiap gerakan, sesekali dibimbing langsung oleh Kak Zul atau Kak Rafiqah yang tak segan turun tangan membenarkan posisi kaki atau ayunan tangan.
"Kak, ini 'haluan' kok rasanya paling susah ya?" celetuk Rio, salah satu penggalang putra, sambil mengusap peluhnya.

Kak Zul tersenyum. "Memang tidak mudah, Rio. Tapi ingat, setiap kesulitan itu anak tangga menuju kemahiran. Kakak tahu kalian bisa!"

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tak hanya berlatih fisik, sesi sore itu juga diisi dengan refleksi. Melalui Google Form yang dibagikan, anggota Pramuka menuangkan isi hati dan pikiran mereka. Kak Rafiqah membaca beberapa tanggapan dengan seksama. "Wah, banyak yang merasa senang sekali hari ini! Dan banyak yang bilang sudah lumayan siap untuk seleksi!" serunya ceria.
Namun, ada juga masukan. "Beberapa bilang 'haluan' dan 'maju jalan' memang paling menantang, Kak Shofan," lapor Kak Rafiqah.

Kak Shofan mengangguk. "Itu artinya kita perlu simulasi dan praktik lebih banyak lagi di materi itu. Umur mereka kan belum seperti kita."

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
"Betul, Kak. Dan ada juga yang ingin materi baru, seperti PBB variasi atau teknik tali temali lanjutan," tambah Kak Zul, membaca tanggapan lain. "Ini menunjukkan mereka punya semangat belajar yang tinggi."
Di antara tanggapan yang masuk, ada satu yang menarik perhatian Kak Zul. Itu dari Aditya Raffasha Hidayat, anggota Pramuka dari Kelas IXC. Aditya, dengan pengalamannya yang segudang—mulai dari KKM 2023, Masa Orientasi Pramuka, "Gema Pramuka" RRI, berbagai lomba, hiking, Upacara Besar Apel HUT Pramuka, hingga Jota Joti 2024—memberikan perspektif yang matang.
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Ketika ditanya tentang hal paling menarik yang ia pelajari hari itu, Aditya dengan rinci menyebutkan: Sikap sempurna, Hadap kanan/kiri, Lencang kanan/kiri, Setengah lencang kanan/kiri, Hormat, Haluan, Langkah Tegap, Langkah Biasa, dan Dua kali belok kanan. Baginya, semua dasar itu adalah inti dari kepramukaan.
Dalam sarannya, Aditya tak segan memuji. "Buat pengurus rimba tahun ini terutama pratama dan jejeran nya sangat sangat wow menakjubkan," tulisnya, mengapresiasi kinerja rekan-rekannya. Ia juga menambahkan pesan untuk generasi pengurus berikutnya: "Saran buat the next generation pengurus rimba agar lebih di percepatan kegiatan atau hal apapun itu dan harus menuntun anggota nya yang tidak tau apa apa menjadi ahli di suatu bidang."

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Di akhir formulirnya, Aditya memberikan semangat yang khas: "Good luck lomba nya rimba xixi!!!" Sebuah tanda bahwa ia sangat menikmati latihan hari itu, merasa sangat siap untuk seleksi HUT Pramuka dan Jambore Daerah, dan optimistis dengan masa depan Pramuka Pangkalan Raden Imba Kesuma.

Matahari kini hampir tenggelam. Azan magrib mulai berkumandang dari musala terdekat. Latihan diakhiri dengan doa bersama, dipimpin oleh Kak Zul. Aura kebersamaan dan kekeluargaan sangat terasa. Mereka bukan hanya sekadar kelompok latihan, melainkan sebuah keluarga besar yang saling mendukung.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Melihat wajah-wajah letih namun penuh semangat itu, Kak Zul, Kak Rafiqah, dan Kak Shofan merasa bangga. Mereka tahu, di balik setiap keringat dan perjuangan, terukir harapan besar. Pangkalan Raden Imba Kesuma, Gugus Depan MTsN 1 Bandar Lampung, sedang menempa generasi muda yang tangguh, seperti Aditya, yang tidak hanya terampil, tetapi juga berkarakter dan siap menghadapi tantangan. Semangat itu akan terus menggema, melampaui senja hari ini, hingga impian-impian besar itu terwujud.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun