Ketika membaca hutang Indonesia yang ber-triliun rupiah, rasanya sudah tak mampu lagi membayangkan betapa kesedihan yang harus ditanggung oleh anak cucu kita. Bagaimana kelak mereka dapat berbahagia dengan tanggungan hutang sebegitu besarnya. Namun sebagai bagian dari keluarga besar bangsa Indonesia, apa yang harus kita lakukan?.
Lakukan yang bisa dilakukan, kerjakan apa yang bisa dikerjakan. Akan tetapi, sebisa mungkin sesuatu yang dikerjakan tersebut memiliki efek manfaat berlipat (double benefits) serta memiliki dampak positif jangka panjang. Begitulah seharusnya, saya rasa.
Misalnya saja tentang kesehatan. Sektor ini merupakan belanja negara yang tidak sedikit selain dengan pendidikan. Kesehatan berhubungan dengan nyawa hidup mati seseorang. Biaya yang dikeluarkan cenderung 'mahal', selain tenaga yang digunakan relatif mahal yakni dokter, perawat, bidan, analis kesehatan dan lain sebagainya. Biaya untuk infrastruktur dan farmasi juga relatif mahal.
Biaya mahal tersebut jika berhubungan dengan pengobatan. Bagaimana dengan pencegahan?, Metode mencegah lebih baik daripada mengobati tidak hanya berdimensi kesehatan itu sendiri. Akan tetapi juga berpengaruh terhadap kebijakan sebuah negara secara makro. Jika tingkat kesehatan masyarakat cenderung membaik, maka belanja APBN untuk sektor kesehatan tentunya menjadi lebih efektif dan efisien.
Ruang ibu menyusui
Memang, saat ini pemerintah mulai gencar mengkampanyekan tentang arti penting menyusui dan memberikan ASI (Air Susu Ibu) pada bayi. Namun hal itu tidak cukup jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk instansi lain dan swasta. Memberikan ASI pada bayi merupakan investasi jangka panjang yang sangat nyata. Bagaimana tidak, aktivitas tersebut memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan bayi dan ibu yang bersangkutan. Jika keduanya sehat, maka beban pemerintah tentunya menjadi lebih ringan.
Kesadaran seorang ibu untuk menyusui bayinya harus direspon oleh berbagai pihak pemangku kebijakan untuk dapat menyediakan ruang menyusui yang representatif pada instansi yang dipimpinnya. Jadi kesadaran masyarakat saja tidak cukup, melainkan perlu adanya dukungan infrastruktur yang riil dan menggelora di setiap sudut negeri.
Simak pula manfaat menyusui bagi ibu,
Salam optimis Indonesia. Ayo dukung ibu menyusui hingga 2 tahun.
