Mohon tunggu...
Moza Jasmin
Moza Jasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog Pribadi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Perbandingan Hasil Suara PDIP pada Pemilu 2014 - 2019 di Provinsi Bali

12 Mei 2024   20:21 Diperbarui: 12 Mei 2024   20:40 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilu merupakan ajang pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali. Di Indonesia sendiri sudah beberapa kali terselenggara pemilu yang bertujuan baik memilih presiden ataupun memilih anggota legislatif. Salah satunya adalah pemilu 2014 dan pemilu 2019. Artikel ilmiah ini akan memaparkan bagaimana perbandingan perolehan suara dari salah satu peserta partai, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pada pemilu 2014 dan pemilu 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan suara PDIP pada pemilu tahun 2014 dan 2019 khususnya di Provinsi Bali, dan mengetahui sebab perbedaan perolehan suara PDIP pada kedua kontestasi tersebut di Provinsi Bali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Small-N, dan hasil temuan penelitian adalah ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kenaikan suara PDIP di pemilu 2019, faktor tersebut adalah : faktor keaktifan kader, faktor prestasi kader, dan faktor kedekatan historis dan emosional.

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kedaulatan atau kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat. Artinya kekuasaan untuk rakyat dan di tangan rakyat. Karena itu juga rakyat memiliki hak-hak dalam pemerintahan dan dilindungi negara. Salah satu perwujudan demokrasi di Indonesia adalah dengan diadakannya pemilihan umum atau pemilu untuk memilih orang-orang yang akan duduk di pemerintahan. 

Sepanjang sejarah Indonesia telah berhasil mengadakan 12 kali pemilu dalam sejarah Indonesia. Salah satu peserta dari ajang pemilu 2014 dan 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP adalah partai yang memiliki sejarah panjang dalam dunia politik di Indonesia, partai ini dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri yang juga merupakan Presiden RI ke-5. PDIP sendiri dua kali berdiri, pada 10 Januari 1973, partai ini berdiri dengan nama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). PDI berdiri sebagai peleburan dari beberapa partai seperti PNI, Parkindo, dan partai-partai beraliran nasionalisme lainnya.

Kemudian pada 15 Februari 1999, partai ini kembali berdiri dengan nama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, PDIP berdiri setelah memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia atau PDI. Saat ini PDIP merupakan partai politik yang berhasil menjadi partai pemenang selama 2 kali pelaksanaan pemilu di Indonesia, yaitu pada pemilu 2014 dan pemilu 2019. Partai ini juga merupakan partai asal dari Presiden RI saat ini, Bapak Jokowidodo. Melihat latar belakang keberhasilan dari PDIP memenangkan 2 kali pelaksanaan pemilu di Indonesia, membawa kami meriset bagaimana perolehan suara dari PDIP selama dua kali pelaksanaan pemilu 2014 dan pemilu 2019. Berdasarkan survey menunjukkan perolehan suara PDIP di Provinsi Bali yang dikenal sebagai salah satu basis suara PDIP.

Lalu bagaimanakah perbandingan perolehan suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada pemilu 2014 dan pemilu 2019 di Provinsi Bali ? dan apakah perolehan suara PDIP terjadi kenaikan yang signifikan atau malah turun drastis? apa penyebabnya?


Dugaan yang muncul tentu seperti; perbandingan perolehan suara PDIP di provinsi Bali tidak terlalu jauh berbeda, mengingat Bali merupakan basis suara dari PDIP, sehingga tidak terlalu jauh berbeda antara pemilu 2014 dan pemilu 2019. Adapun perolehan suara PDIP tidak terlalu jauh berbeda (tidak mengalami kenaikan yang signifikan).

Referensi dalam artikel ini menggunakan kajian yang berkaitan dengan sejarah perjalanan dari Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih. Keberhasilan yang dimaksud adalah menyangkut elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terhadap pemilu yang dijalankan pada tahun 2014 dan 2019 di provinsi Bali. Selain itu, berdasarkan jurnal dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian, kemudian ditinjau kembali menggunakan data-data yang telah diperoleh dari sumber lain.

Metode yang dipilih yakni Single case yang diambil untuk mengetahui secara mendalam atas suatu kasus atau pada suatu individu. Studi ini menekankan pemahaman secara detail dan mendalam atas sebuah fenomena yang terjadi pada satu unit kejadian kasus (Munhall,2001). Dalam hal ini, untuk menekankan pemahaman mengenai analisis-analisis faktor yang menyebabkan apabila terjadi perbedaan yang signifikan. Oleh karena itu, dapat terlihat secara rinci roda politik Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia sejak mendapatkan peringkat tertinggi di tahun 2014 hingga tetap menjadi juara bertahan dengan perolehan suara yang sangat tinggi di tahun 2019.

Beberapa faktor yang ditemukan antara lain:

Faktor keaktifan para kader muda. Dalam menggalang suara para kader muda PDIP sangat mengedepankan humanism, seperti blusukan untuk menyerap aspirasi masyarakat khususnya di provinsi Bali. Hal tersebut sangat berpengaruh signifikan terutama dalam memperoleh suara bagi PDIP di provinsi Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun