Mohon tunggu...
Azimuddin
Azimuddin Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan swasta

Menulis untuk berbagi dan meninggalkan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kontrarian

16 Juli 2021   20:43 Diperbarui: 16 Juli 2021   21:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bisa jadi yang kini dicap konyol, menggelikan sekaligus sesat menjadi kebenaran suatu hari. 

So, just relax, jangan terganggu oleh opini yang bertentangan dengan kepercayaan kita. Buka pikiran, coba telaah hal baru,  lihatlah sebagai pengkaya wawasan dan penyadar bahwa hidup di luar sana penuh warna. 

Ada cerita sedikit tentang Galileo. Abang kita satu ini pendukung berat Copernicus, seorang Polandia pencetus teori Heliosentris yang punya keyakinan ilmiah bahwa Matahari adalah pusat tata surya dimana Bumi beserta planet lainnya berputar mengelilinginya.  

Galileo berkutat keras hampir sepanjang hidupnya untuk memproduksi seabrek teori dan bukti dari hasil penelitiannya demi mendukung dan menyempurnakan teori heliosentris yang selama berpuluh-puluh tahun tidak diakui oleh ilmuwan, agamawan dan penguasa.

Eh, apa anehnya, emang bener kan Bumi mengelilingi Matahari?

Yup, akhirnya benar dan sementara ini masih benar. Abang ini akhirnya diberikan gelar Bapak Fisika dan sains modern, the father of scientific method, pionir dalam bidang pengamatan astronomi modern dan bapak-bapak modern lainnya.  Ilmuwan saat ini berterima kasih kepada hasil pemikiran majunya saat itu.

Tapi sayangnya bang Galileo (dan Copernicus) berkeyakinan gitu ketika seluruh dunia masih percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta, seluruh benda langit berputar memujanya. Didukung oleh ilmuwan dan tokoh agama, Galileo diselidiki oleh penguasa  dan bersimpulan bahwa teori itu tetap absurd, konyol dan sesat.

Galileo diminta untuk menarik pendapatnya. Beliau ora sudi bahkan memilih untuk menjalani tahanan rumah sepanjang sisa hidupnya, dilecehkan oleh sejawat, dikutuk oleh pemuka agama.

Lihatkan, kamu bisa mendapatkan gelar pahlawan, penghianat atau penista karena berpegang pada keyakinan yang sama, simply tergantung bagaimana saat itu mayoritas berkeyakinan.

Dan para Nabi, orang suci, para wali, menurutmu awalnya mereka bukan kontrarian ?

Tidak mudah menjadi kontrarian. Butuh usus yang keras.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun