Selain koleksi internal, museum juga aktif melakukan kolaborasi dengan museum dan komunitas budaya lain, misalnya dalam pameran tematik seperti sejarah perempuan dan tokoh nasional.
Menjawab Tantangan Pelestarian di Era Modern
Melestarikan koleksi budaya bukanlah tugas mudah. Banyak tantangan yang dihadapi, mulai dari faktor usia benda, kondisi saat ditemukan, hingga perilaku pengunjung yang tidak mematuhi aturan. Beberapa kerusakan pada artefak terjadi bukan hanya karena usia, tapi juga karena kurangnya kesadaran pengunjung terhadap pentingnya menjaga koleksi.
Sabrina, menjelaskan bahwa telah terjadi insiden kebakaran pada tahun 2023 dan menjadi momen krusial dalam sejarah museum. Meski beberapa bagian gedung terdampak, banyak koleksi berhasil diselamatkan, terutama karena sebagian besar artefak berbahan batu. Setelah penutupan selama setahun, museum dibuka kembali pada Oktober 2024 dengan tampilan yang lebih modern dan aman.
Museum Nasional tak lagi sekadar ruang penyimpanan artefak. Ia menjadi ruang publik yang hidup tempat masyarakat dari berbagai latar belakang dapat belajar, berefleksi, dan merayakan identitas budaya Indonesia.
"Harapannya, museum ini bisa terus berkembang, fasilitasnya semakin baik, dan makin menyenangkan bagi pengunjung," kata Sabrina.
Tim Liputan: Ananda Rizka, Wijaya Putri, Jihan Ratu Salsabil, Mukika Fishna, Silfia Banjariyani, Bera Welly Dinoraya, Ari Cahyadi, Ria, Siti Wahida, Putri Maulina, Vania Larissa, Dwi Mayang Sari, Nina Listiana, Laelatul Badriah, Adila Rosalianti Dewi (Mahasiswa Semester 6 PBI FKIP Universitas Tangerang Raya).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI