Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Qumran dan Ahava Mempercantik Jiwa Raga

9 Mei 2021   14:50 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:52 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menuju Dead Sea ( dok pri )

Ketika  saya  di  Noviciat  (  masa  pembinaan  calon  biarawati) kami  mendapat  pelajaran  Kitab  Suci  dari  seorang  Imam  Jerman  yang  sudah  tua, kami  memanggilnya  Romo  Kintrump.

Romo  kalau  menerangkan  Kitab  Suci  sungguh  luar  biasa .  Kami  diajak  seperti  di  tempat  kejadian.  Jika  ulangan, Romo  tidak  pernah  memberikan  nilai 9  apalagi  10, nilainya 8  jika  betul  semua jawabannya, nila  9  adalah  nilai  untuk  dosen  guraunya. Jika  3  kali  ulangan berturutan  dapat  8  baru  mendapat  nilai  9  milik  dosen  ini  bonus.

Kekagumanku  pada  Romo Kintrump, juga  mengetik  sendiri  bahan  pelajaran  memakai  kalender  bekas, dan  bentuknyapun  bervariasi, ada bentuk  hati, salib supaya  kami  rajin  mempelajari, padahal  memakai  mesin  ketik  biasa, bukan  computer.

Pelajaran  yang  sangat  menarik  tentang  diketemukannya  gulungan  Kitab  Suci  di  Qumran. Waktu  itu  saya  hanya  bisa  membayangkan, berimajinasi tentang  Qumran. Nah  30  tahun  kemudian  saya  sampai  di Qumran, suatu  daerah pegunungan  nan  tandus  namun  menyimpan  sejarah.

Ketika  sampai  di  Qumran 

Perjalanan cukup panjang kami tempuh dari Jericko menuju Qumran. Di sepanjang jalan kering hanya sesekali kami jumpai pepohonan. Lain dengan Jericho yang cukup subur dan rindang. Di sepanjang perjalanan ini setelah kami keluar dari daerah perkotaan, kami hanya melihat padang bebatuan.

Setelah sampai di Qumran, kami masuk ke ruang pemutaran film dokumentar tentang diketemukannya Gulungan Kitab Suci. Salah satunya adalah gulungan Kitab Nabi Yesaya 57 : 17-59: 9 ditemukan di dekat Laut Mati demikian kutipan ayat tersebut:

Aku murka karena kesalahan kelobaannya, Aku menghajar dia, menyembunyikan wajah-Ku dan murka, tetapi dengan murtad ia menempuh jalan yang dipilih hatinya. Aku telah melihat segala jalannya itu, tetapi Aku akan menyembuhkan dan akan menuntun dia dan akan memulihkan dia dengan penghiburan; juga pada bibir orang-orangnya yang berkabung Aku akan menciptakan puji-pujian. Damai, damai sejahtera bagi mereka yang jauh dan bagi mereka yang dekat -- firman TUHAN -- Aku akan menyembuhkan dia! Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku. (Yesaya 57 :17 -- 21)

Sebab itu keadilan tetap jauh dari pada kami dan kebenaran tidak sampai kepada kami. Kami menanti-nantikan terang, tetapi hanya kegelapan belaka, menanti-nantikan cahaya, tetapi kami berjalan dalam kekelaman.

( Yesaya 59:9 )

Gambar Kitab Suci yang diketemukan ( depositophoto.com )
Gambar Kitab Suci yang diketemukan ( depositophoto.com )

Karena ayat tersebut cukup panjang, maka dalam tulisan ini saya kutip sebagian saja. Dari pemutarn film tersebut kami jadi tahu, betapa pentingnya Qumran yang menyimpan kekayaan Sabda Allah yang diketemukan oleh para gembala. Gulungan Kitab itu tersimpan dalam bejana dari tanah liat, yang disembunyikan didalam gua.

Sejarah  masa  lalu  Qumran 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun