Mohon tunggu...
Monica Eva
Monica Eva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pemimpi

Saya adalah seorang INFJ-T yang memiliki hobi jalan jalan dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Hubungan Keluarga yang Sehat melalui Emotional Intelligence

12 Mei 2023   05:43 Diperbarui: 12 Mei 2023   05:48 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Pribadi via Canva

Setiap orang memiliki keluarga dan pastinya ingin memiliki hubungan yang sehat dan harmonis dengan mereka. Namun, terkadang terjadi ketidaksepahaman dan konflik dalam komunikasi antar anggota keluarga. Salah satu fenomena yang sering kali terjadi di kehidupan kita sehari-hari yang dapat mempengaruhi hubungan keluarga adalah kurangnya kecerdasan emosional atau emotional intelligence.

Emotional intelligence merupakan suatu kemampuan untuk mengenali dan mengendalikan emosi, baik pada diri kita sendiri maupun orang lain. Dalam konteks hubungan keluarga, emotional intelligence dapat membantu kita untuk lebih memahami perasaan dan kebutuhan anggota keluarga, sehingga kita dapat lebih mudah untuk melakukan komunikasi dan menyelesaikan konflik dengan baik.

Namun, terkadang kita terlalu fokus pada diri sendiri dan kurang memperhatikan perasaan dan kebutuhan anggota keluarga kita. Misalnya, saat sedang berkumpul dengan keluarga, kita lebih sibuk dengan ponsel atau kegiatan lainnya sehingga kurang memberikan perhatian pada anggota keluarga yang sedang berbicara. Hal ini dapat membuat anggota keluarga merasa tidak dihargai dan mengganggu kualitas komunikasi antar pribadi.

Untuk membangun hubungan keluarga yang sehat, kita perlu meningkatkan emotional intelligence kita dengan beberapa tips berikut:

Pertama, kita harus memulai dengan diri sendiri. Kita harus memahami dan mengendalikan emosi diri kita sendiri dengan baik, sehingga kita dapat lebih mudah untuk memahami perasaan dan kebutuhan anggota keluarga kita.

Kedua, kita harus belajar untuk mendengarkan dengan kesadaran penuh atau mindful listening. Saat berkomunikasi dengan anggota keluarga, kita harus fokus pada apa yang mereka katakan dan memberikan perhatian penuh pada mereka.

Ketiga, kita harus mengembangkan empati terhadap anggota keluarga kita. Hal ini dapat dilakukan dengan mencoba untuk melihat dan memahami situasi dari sudut pandang mereka serta mencoba untuk mengerti perasaan dan kebutuhan mereka.

Keempat, kita harus berusaha untuk menghindari konflik dan mencari solusi bersama. Saat terjadi ketidaksepahaman atau konflik dalam keluarga, kita harus mencoba untuk mengatasi setiap masalah dengan cara yang baik dan saling mendukung.

Dalam membangun hubungan keluarga yang sehat, penting untuk memiliki emotional intelligence. Kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi dapat membantu dalam berkomunikasi dengan keluarga dengan lebih efektif, meminimalkan terjadinya konflik, dan membangun hubungan yang lebih harmonis. Dalam melatih emotional intelligence, penting untuk selalu berusaha untuk memahami pandangan dan emosi anggota keluarga lainnya, belajar untuk mendengarkan dengan baik, berbicara dengan sopan, dan bersedia untuk memaafkan kesalahan orang lain.

Dengan meningkatkan emotional intelligence kita dan menerapkan tips di atas, kita dapat membangun hubungan keluarga yang lebih sehat dan harmonis. Kita harus selalu ingat bahwa hubungan keluarga adalah hal yang penting dalam hidup kita dan perlu dijaga dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun