Mohon tunggu...
Diah Hidayanti Nuraeni
Diah Hidayanti Nuraeni Mohon Tunggu... Bidan - Beropini

Dear Diary... fooding, traveling, streaming, reading,etc

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia & Ego #End

25 September 2022   17:38 Diperbarui: 25 September 2022   17:40 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.pribadi. Paris Van Java

Seorang teman pernah berkata, "Usahakan selalu jatuh cinta akan karakter, karena karakter sulit di rubah bahkan  tidak bisa".

Kita tidak bisa memilih jatuh cinta pada siapa karena  itu soal hati, tapi kita bisa memilih bagaimana berperilaku terhadap cinta. Maksudnya yaitu sikap kita terhadap yang kita cintai, bagaimana mengontrol rasa yang ditimbulkan hati sampai pada waktu yang tepat atau dalam hal ini pernikahan. 

Kita tidak mau penyesalan itu datang bukan? Padahal kita sudah mengorbankan segalanya demi ia yang di cinta.

Hal termanis dalam cinta adalah ketika memiliki rasa, namun belum mampu mengungkapkan apa yang dirasa karena takut akan kehilangan sehingga hanya bisa memendamnya. Sesuatu yang tidak pasti itu memang menyebalkan sekaligus mendebarkan. 

Apakah dia juga suka? Apa yang sedang dilakukannya dan bersama siapa?

Manusia itu makhluk dinamis yang mana dapat berubah kapanpun, begitupula dalam sebuah hubungan. Mungkin dia akan sangat suka hari ini, bisa jadi besok biasa saja bahkan yang ia suka lain lagi. Itulah pentingnya komitmen dan tanggung jawab. 

Cintailah sewajarnya saja karena bisa jadi ia yang akan paling kau benci, dan benci sewajarnya saja karen bisa jadi ia yang paling kau cintai.

Egoisme dalam hal memiliki tidak salah namun bukan berarti benar. Kita tidak bisa memaksakan kehendak terhadap orang lain, namun tidak salah jika kita berusaha dan setelahnya jangan memaksa.

 Memaksa memiliki sesorang yang telah memiliki pemilik misalnya. Ko rasanya kaya piaraan dan majikan yah jika pakai kata pemilik wkwk. Tapi memang begitu kan, makanya ada istilah bucin atau budak cinta. Setiap orang yang diperbudak oleh cinta tidak jarang berkorban banyak hal untuk yang di cinta.

Bucin tidak salah jika pada orang yang tepat, yang salah jika sampai mengorbankan keluarganya untuk mengejar cinta yang salah atau dalam hal ini perselingkuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun