Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Cinta

22 April 2019   04:47 Diperbarui: 22 April 2019   04:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serpihan cinta menusuk jiwa yang rapuh saat engkau tak lagi disampingku.  Namun bayangan bayangan dirimu seperti tak melepasku dikala sendiri menyepi. Bayangan dirimu terus menyiksa disetiap tidurku dikala gelora asmara membakar cinta yang telah usang bersama waktu yang telah pergi

Aku hilang menanggapi asah dikala rasa menggebu menerpa gelombang asmara terhanyut dan pecah bersama batu karang dihati yang karang sekeras batu. Namun aku kembali dikala asah merasa terbungkam gigil saat pekikan jengkrik membuyar alam mimpi

 Awal cinta terukir kata asmara mengalir dalam dada tak bertepi disaat kebersamaan terjalin satu rasa berbaur dalam langkah.  Bagai dua sisi mata uang yang menjadi satu. Bila aku berhentak sejenak dalam asah terasa jahat dikala cinta tumbuh dalam puing puing kehancuran.

Aku sadar membuat hatimu hancur berkeping keping disaat bersamamu berjalan dalam hening beradu rayu. Bukan aku menolakmu dan bukan juga aku tak mencintaimu dikala cinta merajut mimpi bersama dalam pelukan waktu.

Tapi jurang terjal antara kau dan aku yang terpasang gelombang cinta membara dalam jiwa yang usang. Tersentak berhenti dihalte penantian tak pasti saat bayanganmu menggoda.

 Terdengar paruhmu jiwaku rapuh retak pecah berkeping keping meski aku bukan tercipta untuk dirimu lagi namun separuh napasku masih untukmu meski bulan menolak dikala mimpi.

Biarkan kau savekan kisah itu  dan jangan ada serpihan lagi bila ada sangkaan indah diambang malam menanti. Aku kan menari bila kau diatas kini bersama beradu mimpi dikelaman malam.

Kupang, 10 April 2019

Yakobus M. Dini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun