Mohon tunggu...
Moh Makhrus
Moh Makhrus Mohon Tunggu... lainnya -

https://www.facebook.com/moh.makhrus/photos

Selanjutnya

Tutup

Politik

Andai Jokowi Presiden Kita

12 November 2013   08:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:17 2371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kami tahu Jokowi, dari media. Tanpa media ya mungkin saya tidak tahu Jokowi. Jadi peran media begitu urgen, terutama pada era sekarang. Tentang banyak hal mengenai Jokowi, diketahui banyak kalangan. Tentang blusukannya ke daerah- daerah yang mungkin pada pejabat sebelumnya, tidak pernah ter"peta"kan oleh pemangku kepala daerah jakarta sebelumnya. Apalagi di era orba. Suatu kemustahilan.

Awal penulis tahu tentang Jokowi, pada sa'at beliau menjabat Wali Kota Solo, terutama pada sa'at beliau beda persepsi dengan "senior"nya yaitu Bibit Waluyo, yang berasal dari partai yang sama, yang juga sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Saat itu nama Jokowi  terus berkibar. Rating terus menanjak seiring beliau "mengelupas" masalah yang dihadapi. Beda dengan umumnya pejabat lain di Indonesia, yang sering berbuah resistensi, jika mengurai permasalahan yang dihadapi. Sekali lagi Jokowi lain, malah rating kepopulerannya menanjak. Kenapa? karena beliau punya "seni" kepemimpinan, dan pro terhadap rakyat.

"Pejabat itu pelayan rakyat", bagi Jokowi tidak  "lips service", hanya kembang lambe. Kalau menurut istilahnya Emha Ainun Najib atau Cak Nun "klobotisme", nyaring bersuara tapi tidak berisi sama sekali. Jokowi merasa dan mengejawantahkan betul kalimat tersebut.

Seperti akhir- akhir ini, beliau sangat komit akan mengurai kemacetan yang melanda Jakarta. Beliau tidak peduli, akan menemui persepsi yang berbeda, walau dengan pejabat pusat sekalipun. Seperti kebijakan dengan pemerintah pusat tentang mobil "murah". Kebijakan tersebut ditolak oleh Jokowi. Mobil mahal saja Jakarta macet, apalagi mobil murah, apa tidak semakin parah kemacetan di Jakarta. Polemik tersebut malah semakin meroket kepopuleran Jokowi.

Masyarakat sangat memimpikan  Jokowi, tidak hanya Jakarta yang mendapat sentuhan tangan kekuasaan yang dingin, yang membuat masyarakat tentram dan tatapan mata kedepan masyarakat semakin berbinar. Masyarakat Indonesia memimpikanmu. Ini bukan ilusi tapi masyarakat Indonesia telah mengetahui Jokowi semenjak menjadi walikota Solo.

Selama ini masyarakat menilai ada keseimbangan dengan pasangannya, Ahok. Sebelum menjadi Wakil Gubernur, beliau juga dianggap berhasil pada waktu di Bangka, baik itu dikala menjadi wakil rakyat maupun jadi Bupati Di Bangka.

Seandainya Jokowi Presiden, maka partai yang mengusungnya harus supra hati- hati dengan menyadingkan pendampingnya. Jangan sampai orang yang rekam jejaknya penuh bopeng. Kasihan karie politik Jokowi kedepan. Kita jangan memasing apalagi menjaring dalam jeratan yang memupuskan masa depannya. Bravo, Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun